INILAH.COM. Jakarta - Juru Bicara Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) Son Hadi menjanjikan anggota JAT akan menjaga ketertiban sidang vonis Abu Bakar Ba’asyir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, sejak sidang dimulai hingga selesai.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara JAT Son Hadi, saat dihubungi INILAH.COM, Rabu (15/6/2011) malam. Menurutnya hingga Rabu malam tercatat sudah ada 500 anggota JAT yang melapor untuk datang ke sidang hari Kamis (16/6/2011) ini.
“Sudah ada 500 yang konfirmasi. Itu anggota dari Jakarta, Solo, Banten, dan wilayah lain. Sekarang sebagaian sudah ada di Jakarta, sebagian lagi masih dalam perjalanan. Jam 09.00 mereka sudah hadir di PN Jaksel,” jelasnya.
Son Hadi juga mengatakan anggot JAT yang hadir ke PN Jaksel hari ini akan menjaga ketertiban dan tidak akan melakukan tindakan melawan hukum.
“Kemarin sempat ada SMS yang isinya peringatan bahwa ada ancaman teror saat sidang maupun setelah sidang berlangsung. JAT mengatakan itu semua hanya bagian dari penggiringan opini. Jadi seolah-olah Ustad nanti layak dihukum, ini sama seperti zaman Orba yang menciptakan suasana mencekam. Kami tidak pernah ada tuh mengancam seperti itu. Kemarin-kemarin kan begitu saja,” jelasnya.
Terkait vonis terhadap Abu Bakar Ba’asyir, Son Hadi mengatakan JAT tidak memikirkan berapa pun vonis yang akan diterima oleh Abu Bakar Ba’asyir. “Sebab apapun vonisnya ini rekayasa untuk hentikan da'wah Ustad Abu,” ujarnya. [nic]
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara JAT Son Hadi, saat dihubungi INILAH.COM, Rabu (15/6/2011) malam. Menurutnya hingga Rabu malam tercatat sudah ada 500 anggota JAT yang melapor untuk datang ke sidang hari Kamis (16/6/2011) ini.
“Sudah ada 500 yang konfirmasi. Itu anggota dari Jakarta, Solo, Banten, dan wilayah lain. Sekarang sebagaian sudah ada di Jakarta, sebagian lagi masih dalam perjalanan. Jam 09.00 mereka sudah hadir di PN Jaksel,” jelasnya.
Son Hadi juga mengatakan anggot JAT yang hadir ke PN Jaksel hari ini akan menjaga ketertiban dan tidak akan melakukan tindakan melawan hukum.
“Kemarin sempat ada SMS yang isinya peringatan bahwa ada ancaman teror saat sidang maupun setelah sidang berlangsung. JAT mengatakan itu semua hanya bagian dari penggiringan opini. Jadi seolah-olah Ustad nanti layak dihukum, ini sama seperti zaman Orba yang menciptakan suasana mencekam. Kami tidak pernah ada tuh mengancam seperti itu. Kemarin-kemarin kan begitu saja,” jelasnya.
Terkait vonis terhadap Abu Bakar Ba’asyir, Son Hadi mengatakan JAT tidak memikirkan berapa pun vonis yang akan diterima oleh Abu Bakar Ba’asyir. “Sebab apapun vonisnya ini rekayasa untuk hentikan da'wah Ustad Abu,” ujarnya. [nic]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar