BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 27 Juni 2011

Istana Tanggapi Positif Survei yang Digelar LSI

Anwar Khumaini - detikNews

Jakarta - Survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menunjukkan tingkat popularitas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) anjlok ditanggapi positif Istana. Apapun hasil survei tersebut, akan diperhatikan dan dijadikan sebagai masukan.

"Kami tanggapi secara positif. Apapun hasil survei setiap lembaga survei diperhatikan," kata Juru Bicara Presiden Bidang Dalam Negeri Julian Aldrin Pasha saat dihubungi detikcom, Senin (27/6/2011).

Namun demikian, Julian tetap menyangsikan hasil survei tersebut yang menyatakan popularitas Presiden SBY anjlok. Harus dibuktikan terlebih dahulu validitasnya.

"Kalau itu dirasa harus diperbaiki, ya silakan. Hanya saja kalau dikatakan bahwa popularitas anjlok, perlu dibuktikan validitasnya lagi, harus diukur lagi," imbuhnya.

Julian juga berharap LSI membeberkan lebih gamblang hasil survei termasuk metode yang digunakan.

"Kalau bisa mereka melisting dalam website atau apalah data yang lengkap, proses awalnya bagaimana, respondennya siapa saja dan sebagainya. Dengan demikian orang bisa lihat dan baca secara seksama. Toh itu kan lazim, lembaga survei biasanya juga begitu," papar Julian.

Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pada awal Juni 2011 menunjukkan tingkat kepuasan publik atas kinerja Presiden SBY merosot ke angka 47,2 persen. Merosotnya popularitas SBY, hingga di bawah angka 50 persen sejak terpilih dalam Pilpres 2009, ini salah satunya disebabkan oleh kasus Muhammad Nazaruddin.

Survei LSI menunjukkan tingkat kepuasan publik atas kinerja SBY sejak Januari 2011 ke Juni 2011 turun hingga 9,5 persen, yakni dari 56,7 persen ke 47,2 persen.

Survei ini dilakukan di lapangan dari tanggal 1 Juni-7 Juni 2011. 1.200 Responden dipilih secara acak yang mewakili 33 provinsi, disurvei dengan metode wawancara tatap muka. Margin of error plus minus 2,9 persen.
 

Tidak ada komentar: