Malang (ANTARA News) - Sebanyak 16 negara di Asia Tenggara dan Asia Selatan (ASEAN dan EAS) atau negara selatan-selatan membahas pokok-pokok persoalan yang akan direkomendasikan dalam KTT ASEAN yang sedang berlangsung di Nusa Dua, Bali.

Pembahasan pokok-pokok pikiran yang akan dituangkan dalam rekomendasi negara selatan-selatan untuk KTT ASEAN itu dilaksanakan di kampus Universitas Brawijaya (UB) Malang, Kamis.

"Berbagai persoalan yang terjadi di negara selatan-selatan kami bahas secara tuntas, dan hasil pembahasan itu akan kami rekomendasikan dalam KTT ASEAN yang sedang berlangsung di Bali," kata Sekretaris International "Office" UB M Faisal Aminuddin.

Ia berharap, rekomendasi yang di bawa oleh negara selatan-selatan tersebut akan menjadi salah satu poin pokok yang menjadi fokus perhatian dalam KTT ASEAN yang akan berakhir Sabtu (19/11).

Menurut dia, rekomendasi tersebut akan diserahkan secara langsung oleh utusan seluruh negara selatan-selatan, sebelum KTT ASEAN ditutup secara resmi.

Sementara salah satu panitia pembahasan Prof Dr Ifar Subagyo mengatakan, semua permasalahan yang dihadapi negara selatan-selatan ini sekarang sedang dibahas dan dimatangkan bersama UI dan IPB untuk menemukan solusi yang menguntungkan bagi negara anggota (selatan-selatan).

Lebih lanjut Ifar mengatakan, sebenarnya permasalahan yang membelit negara selatan-selatan sejak berdirinya ASEAN dan EAS sekitar tahun 1955, itu tidak pernah beranjak dari masalah kemiskinan, pendidikan, kesejahteraan dan kesehatan.

"Kami berharap rekomendasi dari negara selatan-selatan ini akan menjadi bahasan penting yang dihasilkan oleh KTT ASEAN, termasuk solusinya," tegas dosen Fakultas Pertanian UB tersebut.

Awal pekan lalu, UB juga dikukuhkan sebagai kampus yang menjadi pusat kajian negara selatan-selatan.