BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Selasa, 09 September 2014

Lima Menit Heningkan Cipta untuk Tragedi Bom Kuningan

VIVAnews - Satu dekade sudah tragedi Bom Kuningan berlalu. Namun, trauma yang dirasakan korban dan keluarganya belum juga hilang. Selama 10 tahun, mereka berjuang untuk bangkit dari rasa sakit yang ditorehkan karena hak hidupnya dirampas teroris.

Inilah yang mendasari Komunitas Korban Bom Terorisme menggelar peringatan satu dekade tragedi pengeboman 9 September 2004 bertajuk "Aksi Damai Indonesia Semesta".

Acara ini diselenggarakan untuk mengingatkan masyarakat bahwa aksi terorisme tidak dapat dibenarkan untuk alasan apapun.

"Kami mewakili para korban Bom Kuningan dan keluarganya mengajak masyarakat Indonesia terus dukung Gerakan Anti Terorisme dengan menyisihkan 5 menit Anda untuk mengheningkan cipta pada tanggal 9 September 2014 untuk memperingati tragedi, seraya berdoa agar kejadian tersebut tidak terulang," ungkap Ketua Yayasan Penyintas Indonesia (YPI), Dwi Welasih, dalam keterangan pers yang diterima VIVAnews.

Ledakan bom memang tidak terjadi sekali di Indonesia. Terhitung sudah tiga bom meledak dalam waktu berurutan. Mulai dari pengeboman Bali (2002), JW Marriott (2003), dan Bom Kuningan (2004). Hal ini membuktikan ancaman bom masih perlu diwaspadai.

Menurut Dwi, para korban memainkan peran strategis dalam hal pemberantasan aksi radikal. Mereka membutuhkan dukungan masyarakat baik moral dan material untuk memperkuat peran tersebut.

"Para korban Bom Kuningan dan keluarganya adalah saksi nyata betapa perjuangan untuk bangkit menghilangkan trauma dari tragedi bom tidaklah mudah," kata Mulyono Sutrisman, Ketua Forum Kuningan. (one)

Tidak ada komentar: