BOGOR - Bukan hanya
cendawan yang marak pada musim hujan. Jalan rusak, pohon tumbang dan air
tergenang pun berjibun saat musim hujan mendera Kota Bogor. Begitulah
kondisi beberapa ruas jalan utama dan sejumlah pemukiman di Kota Bogor,
Minggu (28/2).
Hujan
deras yang mengguyur Kota Bogor pada Minggu dini hari hingga 09.00 WIB,
menyebabkan banjir di sejumlah pemukiman. Salah satunya di RT2/3 dan
RT3/3 Kampung Pabuaran, Kelurahan Cibadak, Tanah Sareal. Hingga sore,
banjir masih menggenangi rumah warga.
Aktivitas
warga menguras air dari dalam rumah masih terlihat di sana.
Barang-barang perabotan rumah tangga seperti kasur dan alat-alat masak
masih berada di atas meja dan kursi. Begitu juga pakaian, masih ditumpuk
di lokasi aman. “Banjirnya
sekitar 60 centimeter. Banjir berasal dari parit yang tersumbat oleh
pembangunan perumahan Taman Sari Persada. Kalau hujan gede lebih dua
jam, pasti banjir. Kami mengungsi ke tetangga. Karena belum kering.
Nanti tidurnya di rumah tetangga saja,” ujar Ade Syaifudin (33) warga
RT3.
Ade
terlihat sibuk mengeluarkan air dari dalam rumahnya. Sementara tiga
anaknya yang masih mungil beserta istrinya duduk di salah satu pendopo
yang ada di depan rumah. Hingga Minggu sore, banjir masih menggenangi
rumahnya. “Banjir mulai Minggu dinihari pukul 04.00 WIB. Sampai sore
belum kering. Ada sekitar 30 rumah warga yang terendam,” timpal M Akbar
(40), bersama warga lainnya.
“Kalau
hujan kecil, biasanya banjir, tapi kecil saja. Tapi kalau hujan gede,
baru banjir besar. Lama hilangnya. Tinggi banjirnya sekitar 60 cm,”
tambah Abdurrahman (45) yang rumahnya juga kebanjiran.
Di rumah
Abdurrahman, segala perabotan dipindahkan di atas di atas meja. Begitu
juga dengan pakaian. Menurutnya, sebelum ada perumahan Taman Sari
Persada, banjir tidak pernah terjadi di tempat tinggalnya. “Mulai
pembangunan perumahan itu tahun 2000. Ada saluran parit yang tersumbat
sejak perumahan ada,” katanya.
Selain
menggenangi rumah, banjir di Kelurahan Cibadak juga menggenangi pos
satpam dan jalan-jalan di perumahan Taman Sari Persada. “Jalan perumahan
saja yang tergenang, tidak sampai ke dalam rumah,” ungkap Buhari,
security perumahan.
Selain
banjir, tanah longsor juga terjadi di sejumlah wilayah. Dandim 0606 Kota
Bogor, Letkol Muhammad Albar mengatakan, hujan yang melanda Kota Bogor,
membuat beberapa bangunan menjadi rusak akibat tertimpa longsor. Seperti
yang terjadi di Kelurahan Cilendek Barat RT 4/4, Kecamatan Bogor Barat.
Di kelurahan itu pada pukul 09.50 WIB tebing setinggi 50 meter
mengalami longsor. “Longsoran tebing membuat enam rumah milik warga
rusak. Selain itu, satu warga bernama Nurdin mengalami luka ringan,”
ujarnya.
Longsor
juga terjadi di Kelurahan Bubulak RT 1/1, Kecamatan Bogor Barat. Rumah
milik Anang (52) rusak akibat longsor. Lima orang yang berada di dalam
rumah mengalami luka ringan. Para korban sudah dibawa ke RSUD Kota
Bogor. “Hujan yang deras membuat kondisi tanah menjadi labil sebab
berada di lereng. Untuk sementara korban longsor akan tinggal di rumah
saudaranya,”kata Albar.
Sementara,
longsor juga merusak Jalan Kampung Cilubang Rt 03/05 Kelurahan
Balumbang Jaya. Akibatnya jaln yang merupakan jalan penghubung antara
kelurahan Balumbang Jaya, dan Kelurahan Marga Jaya, Kecamatan Bogor
Barat tak bisa dilewati lantaran ketutupan longsor.
Kepala
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ganjar Gunawan mengatakan,
akibat hujan deras menyebabkan longsor di 12 titik di Kota Bogor. Lokasi
longsor berada di Kecamatan Bogor Barat dan Tanah Sareal.
“Kategorinya
ada longsor tebingan, longsor yang menutupi jalan setapak dan longsor
yang menimpa rumah. Yang menimpa rumah hanya satu lokasi saja yang di
Kelurahan Bubulak. Tidak ada korban jiwa. Hanya saja penghuni sempat
dibawa ke rumah sakit karena mengalami luka ringan,” ungkap Ganjar.
Untuk
lokasi banjir lanjut Ganjar ada tiga lokasi. Yaitu Kelurahan Cibadak
mulai RT2, RT3, RT4, RT5 dan RT6 yang semuanya berlokasi di RW3. Lokasi
kedua yaitu Kelurahan Sukaresmi yaitu RT3/6 dan RT4/6, dimana ada
delapan rumah yang terendam. Lokasi ketiga di Kelurahan Margajaya. 4
“Untuk
data berapa rumah yang terendam di Kelurahan Cibadak dan Margajaya,
belum ada data pasti kami. Yang baru data pasti di Kelurahan Sukaresmi
saja yaitu delapan rumah,” tukasnya.
Pada
kondisi puncak musim hujan, macet mudah saja dilihat di Jalan KH
Abdullah Bin Nuh mulai perumahan Yasmin hingga lampu merah Lotte Mart.
Kondisi serupa terlihat di sisi kiri dan kanan sepanjang Jalan Sholeh
Iskandar mulai Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) hingga lampu merah Lotte
Mart. Kondisi jalan rusak membuat kemacetan semakin parah.
Kondisi
ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Memang beberapa hari lalu ada
sejumlah perbaikan, namun masih sebatas tambal-sulam. "Kita segera
mengupayakan perbaikan, tapi masih terkendala pada cuaca dan produksi
asphalt mixing plant atau AMP,” ujar Kabid Preservasi Jalan dan Jembatan
pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bogor Daud
Arsandi, belum lama ini.
Dia
menuturkan, meski terkendala cuaca pihaknya tetap memprioritaskan untuk
melakukan perbaikan. Perihal Jalan KH Abdullah Bin Nuh yang berlubang.
Menurut dia itu adalah tanggung jawab pusat. Lanataran jalan itu masuk
jalan nasional. "Itu masuk jalan nasional, dan pusat sudah memprogramkan
untuk melakukan perbaikan. Nantinya jugaada proyek perbaikan di Simpang
Sholeh Iskandar dan KH Abdullah Bin Nuh yang sering banjir,"
tambahnya.
Saat
ini, tim pusat sudah melakukan survei ke lapangan dan dalam tempo satu
hingga dua hari ke depan di pastikan akan dilakukan penanganan. Namun
dia menjanjikan akan menangani masalah jalan rusak mulai pekan depan. (ral/fdm/rub/c/dil/jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar