BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 13 Juni 2011

Hasil Survei Keunggulan Golkar Diragukan

Luhur Hertanto - detikNews

Jakarta - Hasil survei LSI Denny JA yang menyimpulkan Partai Golkar akan unggul dalam Pemilu 2014 diragukan beberapa pihak. Survey itu diduga lebih bertujuan menggiring opini ke isu tertentu dibandingkan memaparkan pandangan masyarakat terhadap dinamika politik terkini.

"Denny JA, adalah konsultan yang kini bekerja untuk Aburizal Bakrie dan Golkar. Sangat wajar jika publik menduga mungkin saja terjadi bias dan penggiringan opini," ujar Bima Arya, Ketua DPP PAN yang sebelumnya juga adalah konsultan politik.

Di dalam perbincangannyan dengan detikcom, Senin (13/6/2011), Bima menguraikan setidaknya ada tiga hal yang menjadikan hasil survei tersebut meragukan. Berdasar hasil survei LSI Denny JA pada Oktober 2010, disebutkan dukungan responden terhadap Partai Golkar sebesar 17,3%.

Presentase tersebut berbeda sangat tipis dengan hasil jajak pendapat yang dilakukan pada 1-7 Juni 2011. Di dalam kesimpulan survei yang diumumkan 12 Juni 2011 itu, dukungan bagi Partai Golkar menjadi 17,9% karena beralihnya dukungan pemilih PD yang kecewa atas kasus M Nazaruddin.

"Tidak dapat disimpulkan demikian. Sebab justru pemilih Partai Golkar tidak bertambah bila dibanding hasil survei Oktober 2010," analisa Bima.

Namun dia tidak memungkiri dinamika kasus M Nazaruddin menyebabkan kekecewaan yang besar bagi pemilih PD. Masalahnya dalam logika elektoral, pemilih yang kecewa cenderung menjadi massa mengambang yang baru akan menetapkan pilihannya pada menit-menit terakhir di tempat pemungutan suara.

"Kalaupun ada migrasi ke partai lain, mereka akan pindah ke partai yang betul-betul di persepsikan bersih, biasanya partai baru," sambungnya.

Hal lain terkait isu M Nazaruddin yang menurutnya juga kurang klop dengan hasil survei LSI Denny JA adalah keberadaan basis pendukung Partai Golkar. Selama ini hasil survei dan exit polls berbagai lembaga menyebutkan basis kuat pendukung Partai Golkar berada di pedesaan.

"Sedangkan yang sensitif terhadap isu korupsi (sehingga mengalihkan dukungan-red) adalah pemilih di perkotaan," ungkap Bima.

Seperti diberitakan sebelumnya, hasil LSI Denny JA yang dimumkan pada Minggu (12/6) menyebutkan terjadi migrasi pendukung PD ke Golkar. Penyebab berpindahnya dukungan itu adalah penanganan PD terhadap kasus dugaan korupsi yang menyeret nama M Nazaruddin yang dinilai mengecewakan.

"Untuk pertama kalinya sejak 2009 Demokrat tidak nomor 1 dan Golkar menjadi partai dengan dukungan tertinggi. Bila kasus Nazaruddin tidak diatasi, maka Demokrat akan terus jatuh," kata Denny JA.

Tidak ada komentar: