BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Kamis, 15 Desember 2011

BIN: Dinamika di Papua Sangat Tinggi

VIVAnews - Kepala Badan Intelijen Negara, Letjen Marciano Norman, mengatakan lembaganya memiliki waktu satu tahun untuk bergerak dan menyiapkan proses kerja sesuai koridor UU Intelijen yang baru disahkan.

Dengan undang-undang itu, BIN tidak akan bergerak di luar wewenang. "Saudara-saudara bisa memantau gerak kita. Dengan UU ini kita tak boleh berbuat yang berlawanan dari UU itu," ujar Marciano, dalam acara ramah tamah dengan pimpinan media cetak dan elektronik di Hotel Four Seasons, malam ini.

"BIN tak boleh melanggar hukum dan HAM. Itu sudah pasti," ujar Marciano menambahkan.

Dengan UU itu, BIN harus mencari pola baru, agar tujuan dan sasaran tercapai tapi tetap bergerak dalam kewenangan yang diberikan. "Jadi fungsi check and balances akan berjalan dengan UU itu," ujarnya.
Dia menegaskan agar publik tak terlalu khawatir dengan peran intelijen saat ini dibawah UU itu.

Soal Papua

Dalam kesempatan itu, Kepala BIN juga menyampaikan perkembangan di Papua. Dinamika di provinsi paling timur republik itu, kata dia, sangat tinggi. Dalam kunjungan terakhir, para menteri berdialog dengan masyarakat Papua.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga sudah membentuk unit percepatan pembangunan di Papua dan Papua Barat dipimpin Bambang Dharmono. "Ini menunjukkan bahwa persoalan di Papua bisa diatasi. Jangan seolah-olah pemerintah tak peduli dengan apa yg terjadi di Papua," kata Marciano.
Dia menegaskan soal Papua, pemerintah selalu mencari solusi. "Semoga soal Freeport kelar, dan ada solusi. Saya harap soal lain juga selesai."

Marciano menegaskan bahwa Republik Indonesia tak ingin Papua lepas seperti Timor Leste. "Tapi masyarakat Papua harus sejahtera, itu harus dipikirkan bersama," ujarnya.

Dia meminta media memantau kerja pemerintah dan aparat keamanan di Papua. "Apabila terjadi pelanggaran oleh aparat, Panglima TNI dan Kapolri tak segan-segan menindak. Kontrol media sangat kuat dan tak akan membiarkan pelanggaran terjadi di sana," ujarnya.

Ia juga meminta media tidak segan-segan melakukan kritik terhadap BIN.  "Silakan kritik kami. Dan berikan masukkan yang konstruktif", ujar Marciano.

Dalam rangka menciptakan keterbukaan, BIN juga akan menggunakan internet meluncurkan situs web. "Siapa pun bisa mengakses dan memberi masukan untuk kelancaran tugas. CIA punya website FBI ada, kita pernah punya tapi berhenti. Sekarang saya hidupkan lagi."

Tidak ada komentar: