BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Kamis, 15 Desember 2011

Pangdam: Parade Nusantara Harus Diwaspadai

VIVAnews - Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) V Brawijaya Mayor Jenderal Murdjito meminta semua pihak mewaspadai sejumlah peristiwa yang dapat mengancam keamanan di wilayah Provinsi Jawa Timur. Murdjito melansir, masih adanya kelompok penganut Negara Islam Indonesia (NII) yang bercokol di Malang dan Surabaya.
Dia juga menyebut ada beberapa hal yang perlu diwaspadai antara lain pertikaian kelompok penganut Sunni dan Syiah di Pasuruan dan Sampang, Madura, serta merebaknya gejolak Gereja Bethel di Situbondo. Kemudian ada pula Temu Kangen Paguyuban Korban Orde Baru serta munculnya simbol PKI dan lagu Genjer-Genjer beserta lambang Palu Arit.
"Termasuk, temuan adanya kelompok radikal kiri berpaham komunis yang diduga telah menyusup ke segala lini kehidupan," katanya. "Serta radikal kanan berupa fundamentalis yang menuding pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono sebagai pemerintahan kafir," kata Mayor Jenderal Murdjito di Surabaya Rabu, 14 Desember 2011.
Murdjito yang belum genap dua bulan bertugas di Jatim itu juga menyebut gerakan Parade Nusantara, yakni aksi kepala desa yang mendesak disahkannya Undang-Undang Desa perlu diwaspadai. "Ini bisa merongrong kewibawaan pemerintah dan mengancam stabilitas nasional," katanya.
Perkelahian antar kelompok, perampokan bersenjata dengan sasaran bank dan toko emas juga disebut sebagai gejolak yang perlu diwaspadai termasuk aksi demo buruh. Terkait itu pihaknya minta elemen perangkat desa serta unsur Muspida bersatu untuk mencegah meletusnya tindakan radikal.
"Secara umum kondisi keamanan di Jatim sebenarnya kondusif berkat antipasi dini yang terus kami lakukan," kata dia. Laporan Tudji Martudji | Surabaya (adi)

Tidak ada komentar: