Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas mengatakan pihaknya mengabaikan tekanan politik yang sering dilontarkan elite-elite politik.

"Misalnya ada `political pressing` yang sering muncul, kadang-kadang di `running teks` (muncul) kasus Century sudah laik dinaikkan," katanya di Jakarta, Jumat.

Ia menambahkan, gerakan-gerakan tersebut untuk mengisyaratkan seolah-olah KPK terpecah bukanlah cara yang mendidik. Oleh sebab itu hal-hal tersebut tak perlu ditanggapi.

"Itu tidak edukatif. Kami tidak perlu menanggapi," katanya.

Ia juga menambahkan, pemberian dukung politik terhadap pimpinan KPK tertentu oleh anggota DPR juga tidak perlu ditanggapi.

"Kami merasa tidak perlu menanggapi dukungan dari siapapun juga kepada dia karena tidak relevan," katanya,

Menurut dia, orang yang sudah bekerja di KPK harus insaf bahwa dia mengemban amanat yang mulia dan harus menjaga marwah.

"Marwah orang KPK, pertama jujur, yang kedua independen dan ketiga transparan dan terakhir akuntabel. Kalau keempat ini ada, kami tidak menghiraukan didukung atau tidak didukung," katanya.

Sebelumnya anggota DPR Bambang Soesatyo mengatakan perlu gerakan mendukung Ketua KPK Abraham Samad karena dinilai terdapat perpecahan di tubuh KPK.
(T.M041/S023)