BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 09 April 2012

Pemerintah Harus Kuatkan Budaya Guna Cegah Korupsi

INILAH.COM, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) Marwan Jafar mengatakan, Indonesia harus kembali menguatkan kebudayaan untuk meningkatkan kualitas masyarakatnya.

"Gerakan kebudayaan menyangkut berbagai aspek. Dalam konteks negara ini, dimana muaranya untuk mewujudkan Indonesia yang berperadaban, tentu perlu terobosan dalam gerakan kebudayaannya," ujar Marwan dalam keterangan persnya kepada INILAH.COM, Minggu (8/4/2012).

Marwan menjelaskan, kebudayaan dalam bidang politik adalah, budaya berdemokrasi yang dibangun melalui partai politik, karena dengan adanya partai politik dimaksudkan sebagai katalisator demokratisasi. "Cara-cara deparpolisasi harus dihindari dan dihentikan, agar tidak sampai muncul pejahat demokrasi,” tegas Marwan.

Dalam bidang hukum, lanjut Marwan, masyarakat harus terus didengungkan gerakan kebudayaan melawan korupsi. Sebab korupsi tidak hanya memiskinkan negara dan menyengsarakan rakyat, tapi lebih dari itu merupakan pembusukan peradaban. Dibidang ekonomi, gerakan kebudayaannya dengan kembali meneguhkan peran profetis negara dalam aspek ekonomi dan pembangunan.

"Di sini harus ada peran negara untuk melindungi, menjaga dan bahkan melakukan intervensi terhadap praktik-praktik ekonomi yang dinilai tidak memihak rakyat. Inilah yang disebut konsep custodian role. Adapun bentuknya bisa bermacam-macam. Saya berpendapat, gagasan ekonomi kerakyatan tetap relevan sebagai sebuah gerakan budaya untuk menuju kemandirian bangsa, dengan catatan kita tidak melupakan diri sebagai bagian dari komunitas internasional," ungkapnya.

Dalam bidang pendidikan, menurut Marwan, gerakan budayanya dengan mengembalikan visi dasar pendidikan bahwa persoalan pendidikan bukan hanya transfer pengetahuan, tapi nilai-nilai kemanusiaan yang mampu membentuk karakter setiap peserta didik.

Sementara dalam bidang agama, gerakan budayanya dengan memberikan pemahaman tentang pentingnya melakukan deradikalisasi paham keagamaan. Pada titik ini, peneguhan ideologi Aswaja (Ahlussunnah Wal Jamaah) di Indonesia menjadi pilihan tepat di tengah maraknya ideologi transnasional.

"Maraknya aksi kekerasan belakangan ini yang dilakukan kelompok Islam radikal dalam menyelesaikan persoalan sesungguhnya bertentangan dengan budaya khas masyarakat kita dan ini harus segera diakhiri. Sejak dulu, masyakarat kita selalu mengutamakan jalur musyawarah, mengedepankan toleransi dan saling menghargai dalam menyelesaikan segala persoalan," tandas Marwan.

Untuk itu, Marwan mengingatkan bahwa proses transformasi nilai-nilai budaya dan peradaban terus berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Artinya, jika gerakan-gerakan budaya dalam berbagai bidang tersebut dilakukan secara bersamaan dan bersinergi dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka diharapkan mampu membawa peradaban Indonesia menjadi lebih maju.

"Saya meyakini hal tersebut, sebab semuanya bermuara untuk memperkuat mental, moral, karakter, dan spiritual generasi penerus bangsa ini. Dan cita-cita kita semua yang mendambakan kondisi Indonesia yang berperadaban semakin cepat tercapai bila ditopang juga oleh keteladanan yang nyata dari seluruh pihak," pungkasnya.[dit]

Tidak ada komentar: