Jakarta (ANTARA News) - Di lingkungan tempat tinggalnya di Jalan Ciragil 28 Jakarta Selatan almarhum Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo dinilai sebagai sosok yang berjiwa sosial tinggi dan taat beribadah.

"Beliau orangnya taat beribadah. Hampir setiap waktu shalat, kalau dia tidak pergi, pasti akan shalat berjamaah," ujar Pengurus Masjid Nurul Mujaahidin H Muhammad Nur di Jakarta, Sabtu malam.

Masjid tersebut terletak persis di samping rumah Wamen tersebut. Muhammad Nur mengatakan, semasa hidupnya Widjajono merupakan orang ringan tangan dan bersedia membantu orang lain.

"Kalau minta bantuan apa-apa, mudah dengan almarhum. Misalnya saja, ketika masjid memerlukan tenda, beliau langsung memberikannya," ujar dia sembari menunjuk tenda besi yang berdiri di samping masjid.

Pengurus masjid yang akrab disapa dengan pak haji ini, juga menambahkan kalau sedang di rumah, Widjajono tidak pernah absen shalat berjamaah.

"Memang hanya sebatas shalat berjamaah. Kita paham kesibukan beliau," tambahnya.

Widjajono Partowidagdo yang meninggal saat melakukan pendakian di Gunung Tambora, Nusa Tenggara Barat, pada Sabtu siang.

Jenazah diterbangkan dari Denpasar dengan menggunakan pesawat Hercules dan mendarat di Bandara Halim Perdanakesumah.

Widjajono meninggal dunia pada Sabtu sekitar pukul 15.00 waktu setempat ketika dilakukan evakuasi dari puncak gunung.

Widjajono semasa hidupnya telah mendaki kurang lebih 40 gunung baik di dalam maupun luar negeri.

Lelaki murah senyum kelahiran 16 September 1951 itu, meninggalkan seorang istri yakni Ninasapti Triaswati (48) dan seorang anak perempuan Kristal Amelia (15).

Widjajono diangkat menjadi Wamen sekitar enam bulan yang lalu.

Sebelum menjabat sebagai Wamen, lelaki kelahiran Magelang itu mengajar di almamaternya di Institut Teknologi Bandung.