Jakarta (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo dan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono sepakat untuk terus menjaga kekompakan dan kerja sama di berbagai daerah, termasuk di Gorontalo.

Kapolri dan Panglima mengatakan hal di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa, terkait dengan bentrok antara aparat Polri dan TNI di Gorontalo beberapa waktu lalu.

Mereka berdua datang bersama-sama ke Istana. Keduanya berjalan beriringan di sepanjang koridor Istana sambil membicarakan sesuatu.

Kepada wartawan, Kapolri menyatakan kebersamaan dan kerja sama antara Polri dan TNI akan terus dijaga.

"Sinergitas itu, terutama wilayah Gorontalo, harus menjadikan situasi yang betul-betul kondusif. Itu harapan masyarakat dan harus bisa diwujudkan oleh Polri dan TNI," katanya.

Menurut dia, jajaran Polri dan TNI di Gorontalo sedang bekerja untuk menelusuri bentrok yang terjadi pada hari Minggu (22/4) lalu.

"Kalau ada hal yang berkaitan dengan pelanggaran hukum, ya, diproses, polisi proses, TNI juga," katanya.

Sementara itu, Panglima TNI menegaskan tidak ada kecemburuan atau prasangka buruk lainnya antara TNI dan Polri.

"Kecemburuan TNI itu tidak ada, TNI dapat gaji, remunerasi, Polri juga. Hampir sama, jadi kecemburuan itu tidak ada. Kompak," katanya.

Penyelidikan bentrok antara anggota Brigade Mobil (Brimob) Polri dan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) terus dilakukan. Sebanyak 18 anggota Polri di Gorontalo diperiksa terkait dengan kasus itu. Aparat TNI juga melakukan pemeriksaan serupa secara terpisah.

Sementara itu, pos penjagaan milik Brigade Mobile (Brimob) di kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), dibakar sekelompok orang tak dikenal, Selasa.

Pos yang biasanya dijaga petugas Brimob bersenjata lengkap itu dibakar sekitar pukul 14.00 Wita, menghanguskan bagian dalam pos yang terbuat dari papan itu.