Taufan Noor Ismailian - detikNews
Jakarta - Gubernur Jokowi rencananya akan memindahkan
lokasi pelaksanaan Pekan Raya Jakarta (PRJ) dari Kemayoran ke Monas,
Jakarta Pusat. Langkah ini disambut baik oleh warga yang merasa
pelaksanaan PRJ di Kemayoran banyak kekurangannya.
"Kalau di
Kemayoran menengah ke atas, parkir saja mahal. Saya pernah motor Rp 15
ribu apalagi mobil bisa lebih mahal. Pernah juga beli kerak telor
harganya Rp 70 ribu," kata Rudi (22), salah seorang pengunjung Monas
ketika ditanya mengenai rencana Jokowi memindahkan PRJ ke Monas, Kamis
(6/6/2013).
Rudi mengatakan setuju lokasi PRJ dipindahkan ke
Monas karena acara ini akan bisa dikunjungi semua kalangan. "Kalau PRJ
di Kemayoran mahal, kalau di Monas bisa lebih murah," katanya.
Tarufik
(28), pengunjung Monas lainnya, mengeluhkan hal yang serupa. Menurutnya
parkir mobil di PRJ Kemayoran sangat mahal. Dirinya pernah harus
membayar parkir Rp 60 ribu saat mengunjungi PRJ Kemayoran. "Bawa mobil
kena Rp 60 ribu, padahal mau lihat-lihat saja bukan mau beli," keluhnya.
Taufik mengatakan, salah satu kelebihan Monas dibanding
Kemayoran adalah lebih rindang dan lebih strategis. Namun jika memang
dipindahkan ke Monas maka PRJ akan lebih kecil. "Mudah-mudahan terwujud
deh PRJ di Monas," katanya.
Usriyah (21), pengujung Monas lain,
mengatakan jika dipindah ke Monas maka akan lebih dekat lokasinya
dibanding dengan di PRJ Kemayoran. Menurutnya kalau dipindah ke Monas
juga akan lebih murah.
"Disana mahal-mahal, main kesana uang
langsung habis, parkiran juga mahal. Kalau di Monas lebih cocok dan
terjangkau semua kalangan," katanya.
Namun tak semuanya setuju
dengan rencana Jokowi memindahkan lokasi PRJ ke Monas. Sugiarto,
pedagang yang sudah 20 tahun berjualan di monas menentang rencana
tersebut. Menurutnya Monas seharusnya menjadi monumen sejarah dan bukan
menjadi tempat pelaksanaan PRJ.
"Nanti Monas menjadi rusak," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar