Ternate (ANTARA News) - Mabes Polri akan menurunkan tim ke Ternate, Maluku Utara, untuk mengusut kasus penembakkan enam mahasiswa dan seorang wartawan oleh aparat kepolisian saat unjuk rasa menentang kenaikan harga BBM di Ternate, Senin (17/6).

"Tim dari Mabes Polri akan tiba di Ternate pada akhir pekan ini, tapi jumlah tim ini belum ada keterangan," kata Kepala Bidang Humas Polda Maluku Utara (Malut) AKBP Hendri Badar di Ternate, Kamis.

Tim yang terdiri dari unsur Propam Mabes Polri tersebut selama di Ternate akan melakukan penyidikan terkait insiden itu dan diharapkan melalui penyidikan itu dapat diketahui fakta yang sebenarnya.

Ia mengatakan, jika dalam penyidikan tersebut ditemukan ada pelanggaran yang dilakukan oleh aparat kepolisian, pasti aka nada sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

Tim tersebut dipastikan akan bekerja secara profesional dan tidak akan melindungi oknum anggota Polri yang terbukti melanggar hukum. Untuk itu masyarakat Malut diharapkan mempercayai hasil penyidikan yang mereka lakukan.

Menurut Hendri, Polda Malut sebelumnya juga telah membentuk tim untuk menyelidiki insiden tersebut, namun hasilnya belum diketahui karena masih disinkronkan dengan hasil penyidikan dari tim yang diturunkan Mabes Polri.

Aksi mahasiswa pada Senin lalu berujung pada penembakkan enam mahasiswa dan satu wartawan terkena tembakan yang dilepaskan aparat kepolisian saat terjadi aksi unjuk rasa penolakan rencana pemerintah menaikkan harga BBM.

Keenam mahasiswa yang terkena tembakan aparat kepolisian tersebut bernama Safri Hamdan (19 tahun), Mirsan Saum Sangaji (19 tahun), Irwan Buamona (22 tahun), Jamaluddin Gala (19 tahun), Ahmad Mahasar (23 tahun) dan Sain (21 tahun).

Sedangkan wartawan sebuah harian lokal Mata Publik yang terkena tembakan di bagian paha tersebut bernama Aroby Kilerley. Mereka kini tengah menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru di RS Kramat Jati Jakarta.

"Polda Malut sangat menyesalkan terjadinya insiden penembakan tersebut dan Polda Malut telah bertanggung jawab dengan membiayai seluruh pengobatan para korban mahasiswa di RSUD Chasan Boesoerie Ternate hingga sembuh dan wartawan di RS Kramat Jati Jakarta," katanya.