Banjarmasin (ANTARA News) - Pendaftaran masuk sekolah di Kalimantan Selatan dengan menggunakan sistem "online" diminta jangan sampai merugikan masyarakat atau calon peserta didik lembaga pendidikan tersebut.

Permintaan itu dari H Asmara Yanto, anggota Komisi IV bidang kesra DPRD Kalsel, di Banjarmasin, Rabu, berkaitan dengan mulai pendaftaran masuk sekolah tahun pelajaran 2013/2014, yang menggunakan sistem online.

"Apalagi sistem online masih terjadi gangguan jaringan, sehingga sulit mengakses data, sehingga perlu kebijaksanaan agar tidak merugikan pendaftar," pinta anggota Komisi IV DPRD Kalsel yang juga membidangi pendidikan itu.

"Kita berharap pendaftaran dengan sistem online, juga jangan sampai mengganggu kesuksesan program pendidikan 12 tahun atau pendidikan menengah universal," lanjutnya.

Pihaknya akan terus memantau kegiatan pendaftaran masuk sekolah dari semua jenjang/tingkatan. Kalau ada persoalan atau laporan warga masyarakat, kami akan bicarakan dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kalsel, baik yang berkaitan dengan penyebab maupun solusi.

"Begitu pula terhadap warga masyarakat yang menghadapi persoalan tersebut, kami akan menemui mereka, guna mencari tahun permasalahan yang sebenarnya," demikian Asmara Yanto.

Pendapat senada dari rekannya satu komisi, Maitri Puspa Koesasih, seraya menyarankan, sebaiknya tiap sekolah memiliki tenaga teknis yang betul-betul berkeahlian/profesional terhadap jaringan online.

"Kita akan pertanyakan kepada Disdik, apakah semua sekolah di provinsinya yang menggunakan sistem online, sudah memiliki tenaga ahli/profesional bidang teknologi tersebut," ujar "Srikandi" Partai Amanat Nasional di provinsi itu.

"Bila ternya belum semua sekolah memiliki tenaga ahli sistem online tersebut, maka kami sarankan agar Disdik provinsi dan kabupaten/kota memprogramkan pelatihan bidang teknologi itu," demikian Maitri.

Sementara itu, sejumlah warga masyarakat mengeluhkan pendaftaran masuk sekolah dengan sistem online, karena terkadang tak masuk tujuan (sekolah dimaksud).

"Tidak terdaftaranya calon peserta didik pada sekolah yang mereka tuju, diduga karena sistem online yang terkadang mengalami gangguan teknis atau jaringan," ujar seorang warga Kabupaten Kotabaru, Kalsel yang mau mendaftarkan anaknya masuk sekolah.