BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 11 Agustus 2014

Ketua DKPP: Akhiri sengketa Pilpres dengan salaman

MERDEKA.COM. Banyaknya carut-marut yang diduga terjadi pada Pilpres kali ini membuat DKPP harus melaksanakan sidang kode etik bagi pengadu dan teradu secara marathon. Hari ini sidang kode etik kedua kembali digelar di kantor Kemenag, MH. Thamrin, Senin (11/8). Banyaknya pengaduan yang akan disidangkan baik dari Pilpres ataupun Pileg, Ketua DKPP, Jimly Ashiddiqqie ingin kedua kandidat Pilpres bersalaman.

"Semua dugaan pelanggaran kode etik disatukan agar sama dengan keluarnya putusan MK. Supaya kita mengakhiri sengketa Pilpres dengan salaman," katanya.

Alasannya, agar masyarakat Indonesia tidak lagi memikirkan permasalahan Pilpres kali ini ketika putusan MK sudah keluar. Putusan MK rencananya akan keluar pada 21 atau 22 Agustus mendatang. Ia juga mengatakan akan memastikan kedua kandidat bersikap gentle.

"Nanti pas putusan MK, kita memastikan keduanya (kandidat) salaman secara gentlemen. Siapa yang menang kita hormati putusan MK" tambahnya.

Sebagai informasi, hari ini DKPP menggelar sidang kode etik dengan 14 pengaduan. Pengaduan ini berasal dari pihak Prabowo-Hatta, Jokowi-JK, KPU, maupun Bawaslu.

Tidak ada komentar: