BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Jumat, 29 Agustus 2014

Pertamina: Premium Sudah Tak Layak Lagi Digunakan

VIVAnews - Di tengah polemik kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, banyak masyarakat yang mempertanyakan, agar hal tersebut  dibarengi dengan kualitas baik.

Bahkan Direktur Sales & Marketing PT Pertamina, Rifky Effendi Hardijanto mengaku bahwa saat ini BBM bersubsidi jenis premium tidak sesuai dengan spesifikasi mesin kendaraan yang dihadirkan para perusahaan mobil.

"Premium sudah tidak layak lagi digunakan kendaraan pada umumnya, karena saat ini setiap kendaraan sudah menggunakan minimal RON 91, paling tidak Pertamax," ungkap Rifky, saat ditemui di Jakarta, kemarin.

Lebih lanjut, Rifky menyatakan, para produsen mobil juga tidak menyarankan kendaraan yang diproduksi dipaksa meminum RON88. Karena ini, dipastikan akan berimbas pada performa dan mesin 'ngelitik'.

Dia juga menjelaskan, meski masih menjual premium dengan kualitas RON88, pertamina tidak bisa berbuat lebih jauh. Sebab, masih banyak konsumen yang tetap mencari BBM jenis tersebut.

Kewenangan menentukan kualitas BBM bersubsidi dengan RON88, kata Rifky, bukan ditentukan oleh Pertamina, melainkan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral.

Atas nama pemerintah, dia menganjurkan, agar masyarakat menggunakan BBM non subsidi. Sebab, hal ini dapat mengurangi beban pemerintah untuk mensubsidi BBM.

"Paling tidak, subsidi untuk BBM butuh Rp130 triliun dan itu khusus premium, belum lagi solar dan minyak lainnya. Kami menyarankan agar menggunakan pertamax," tutur Rifky.

Tidak ada komentar: