BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Kamis, 02 Agustus 2012

Kompolnas Minta Kapolri Copot Irjen Djoko Susilo

INILAH.COM, Jakarta - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mendesak Kapolri Jenderal Timur Pradopo segera mencopot Irjen Djoko Susilo dari jabatannya sebagai Gubernur Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang.

Pasalnya, Djoko telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi proyek simulator SIM di Korps Lalu-lintas Mabes Polri oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Kompolnas mendesak Kapolri untuk segera membebastugaskan pejabat yang telah menjadi tersangka guna kelancaran pemeriksaan," ujar anggota Kompolnas Hamidah Abdurrachman saat membacakan sikap Kompolnas atas kasus tersebut di Gedung Kompolnas, Jakarta, Rabu (1/8/2012).

Hamidah menyatakan, Kapolri harus tegas menyikapi kasus yang membelit anggotanya tersebut. Dengan sikap tegas Kapolri tersebut akan memulihkan citra Polri.

Dalam kesempatan tersebut, Hamidah menyampaikan rasa keprihatinan dan penyesalan Kompolnas atas insiden yang terjadi ketika KPK melakukan upaya menggeledah dan menyita sejumlah dokumen sebagai barang bukti di Gedung Korlantas. "Dari proses penegakan hukum tidak ada yang boleh mengahalang-halangi kerja lembaga (KPK) tersebut."

Dalam kesempatan yang sama, anggota Kompolnas, Adrianus Meliala menyatakan, Kompolnas mendukung penuh langkah KPK dalam mengusut kasus tersebut.

Dia juga berharap, penyidikan kasus ini tidak memicu permusuhan antara Polri dengan KPK. "Jangan jadi cicak buaya jilid dua. Kami dukung langkah-langkah KPK dan jangan sampai ada upaya balas membalas kewenangan publik."

Adriansus mengatakan, Kompolnas menyarankan agar Polri mendukung penuh penyidikan yang tengah dilakukan KPK. "Polri tidak perlu marah dan tegang, karena di poster (moto Polri) yang ada 'awasi kami dan dukung kami'. Jadi menurut saya, Polri tidak perlu menghalang-halangi langkah KPK." [mvi]

Tidak ada komentar: