Jakarta (ANTARA
News) - Deputi Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi, Wiharto, mengatakan, pola pikir PNS yang
masih ingin dilayani menjadi salah satu penyebab buruknya pelayanan
publik.
"Mayoritas disebabkan oleh sumber daya manusia yakni pola pikir yang
masih ingin dilayani. Padahal seharusnya dia menjadi pelayan bagi
masyarakat," ujar Wiharto di sela-sela diskusi penilaian pelayanan
publik di Jakarta, Kamis.
PNS yang mempunyai pola pikir seperti itu, lanjut dia, memperburuk
pelayanan publik meskipun sarana dan prasarana sudah baik.
"Kalau pola pikirnya sebagai pelayan masyarakat, pasti tidak akan
begitu terpengaruh jika sarana dan prasarana belum baik," ujarnya.
Oleh karena itu, Kemenpan terus mendorong terciptanya reformasi
birokrasi, tata laksana, dan prosedur yang mulai digulirkan pada tahun
ini.
Kemenpan menilai pelayanan publik di Tanah Air masih lemah di
berbagai sektor. Misalnya masyarakat mengeluhkan tidak tepat waktunya
seperti yang terjadi di Puskesmas, pungutan liar dalam pembuatan
sertifikat tanah dan lainnya.
"Kemenpan terus mendorong agar setiap instansi publik menerapkan UU
25/2009 tentang pelayanan publik. Jika itu diterapkan, maka akan
mengurangi terjadinya penyimpangan," katanya.
Dalam waktu dekat, Kemenpan juga merancang sistem penghargaan yang
diberikan kepada instansi publik yang pelayanannya sudah baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar