Jakarta (ANTARA
News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, demokrasi yang
telah dipilih oleh Indonesia sebagai jalan mencapai kesejahteraan harus
terhindar dari sifat-sifat buruk.
"Kita meyakini, demokrasi tanpa kebebasan akan berubah menjadi
tirani, tetapi demokrasi yang melampaui batas dan tidak disertai dengan
tanggung jawab dalam berekspresi, akan berubah menjadi anarki," kata
Presiden saat membacakan Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka HUT
ke-67 Proklamasi Kemerdekaan RI di Gedung DPR Jakarta, Kamis.
Presiden mengemukakan, sejumlah ekses pemilihan kepala daerah di
beberapa tempat yang tidak mengindahkan asas demokrasi yang sehat dan
matang, seringkali menjadi anarkis.
Oleh karena itu, kata Yudhoyono, bangsa Indonesia juga harus mampu meminimalkan dampak demokrasi yang tidak pada tempatnya.
Hal tersebut, menurut Presiden, karena tanpa demokrasi yang kuat
yang ditopang oleh tegaknya hukum dan keadilan, maka moralitas dan etika
politik akan mengalami kehancuran.
Ia menegaskan, jika hukum tidak tegak dan demokrasi kita rapuh, politik justru akan mengambil jalan menyimpang.
"Karena itu, dalam berdemokrasi, kita harus menumbuhkan nilai-nilai
toleransi, keberagaman, dan saling menghormati. Inilah hakekat prinsip
hidup berdampingan dalam perbedaan, dan prinsip kebebasan dalam bingkai
toleransi. Itulah esensi dari Seloka Bhinneka Tunggal Ika," katanya.
Presiden memaparkan, kesabaran, toleransi, dan saling menghargai
satu sama lain, adalah potensi yang tidak hanya menjadi penopang dalam
kehidupan bangsa yang multikultural, tetapi juga menjadi wujud nyata
bangsa yang memiliki keadaban.
Dalam menghadapi abad ke-21, ujar Presiden, tantangan yang dihadapi
tidaklah semakin ringan tetapi akan dapat dilalui bila segenap bangsa
melakukan penataan terhadap perspektif dalam mengelola perubahan dan
pembangunan.
"Kita dapat memetik pelajaran dari pengalaman, kekeliruan, dan
kesalahan di masa silam, agar tidak terulang kembali. Kita juga punya
bayangan tentang apa yang perlu kita luruskan, saat ini dan di masa
depan," demikian Presiden.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar