Jpnn
JAKARTA--Markas
Besar Polri meminta media massa berperan untuk menyatukan Kepolisian RI
dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bukan justru menjadi alat untuk
mengadu domba antardua lembaga penegak hukum itu.
"Media jangan ngobok-ngobok lah. Media juga harus mensinergikan antara KPK sama polisinya, bukan malah ngadu-ngadu. Mari kita bekerja sama, melakukan penegakan hukum, pemberantasan korupsi, itu yang dibangun sama-sama media juga," tutur Wakil Kepala Polisi RI Komisaris Jenderal (Pol) Nanan Soekarna di Jakarta Selatan, Senin (6/8).
Ia menyatakan, mengenai masalah penanganan kasus korupsi simulator di KPK dan Polri, masih akan dibahas bersama antardua belah pihak. Media hanya perlu mendorong agar dua pihak dapat menyelesaikan perbedaan pendapat yang terjadi.
"Itu yang penting bukan soal kewenangan. Polisi menangani bukan hak kewenangan, tetapi karena tugas, dan kewajiban untuk membersihkan ke dalam juga, tanpa kompromi apapun," tegas Nanan. (flo/jpn
"Media jangan ngobok-ngobok lah. Media juga harus mensinergikan antara KPK sama polisinya, bukan malah ngadu-ngadu. Mari kita bekerja sama, melakukan penegakan hukum, pemberantasan korupsi, itu yang dibangun sama-sama media juga," tutur Wakil Kepala Polisi RI Komisaris Jenderal (Pol) Nanan Soekarna di Jakarta Selatan, Senin (6/8).
Ia menyatakan, mengenai masalah penanganan kasus korupsi simulator di KPK dan Polri, masih akan dibahas bersama antardua belah pihak. Media hanya perlu mendorong agar dua pihak dapat menyelesaikan perbedaan pendapat yang terjadi.
"Itu yang penting bukan soal kewenangan. Polisi menangani bukan hak kewenangan, tetapi karena tugas, dan kewajiban untuk membersihkan ke dalam juga, tanpa kompromi apapun," tegas Nanan. (flo/jpn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar