Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Jakarta (ANTARA
News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan. jangan menjadikan
negara sebagai pemaksa dan pendikte dalam menentukan kehidupan di dalam
masyarakat.
Hal itu dikemukakan Presiden Yudhoyono saat memberikan sambutan
dalam buka bersama di kediaman Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD),
Irman Gusman, di Jakarta, Rabu.
Kepala Negara mengemukakan, bila
hal itu terjadi, maka menunjukan adanya sesuatu yang salah di
masyarakat, karena negara menentukan segala arah kehidupan masyarakat.
"Kehidupan yang baik di negeri ini jangan menjadikan negara sebagai
polisi, sebagai pemaksa sebagai pendikte apa yang dilaksanakan oleh
rakyat," kata Presiden.
Menurut Presiden, dalam masyarakat demokrasi yang baik, maka
masyarakat madani yang kuat dan bertanggungjawab menjadi penentu dari
arah kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Masyarakat madani yang juga bertanggung jawab, yang punya nilai-nilai baik, mencirikan good society.
Ia bisa mengatakan ini tidak baik, ini baik, ini tidak boleh, ini
boleh. Kalau itu tidak ada dan mengharapkan negara sebagai polisi, maka
kehidupan kita tidak baik," katanya.
Untuk itu, Presiden menyerukan, untuk membangun masyarakat madani
yang kuat dan bertanggungjawab guna mewujudkan kehidupan masyarakat yang
lebih baik.
"Dengan demikian the relation between state and the people
itu akan bagus. Itulah yang dicita-citakan kita semua sebagaimana yang
diharapkan dan diwariskan oleh para pendiri republik kita," kata
Presiden.
Presiden kembali menegaskan, perlunya tujuh hal yang
harus dibangun dalam demokrasi di Indonesia yang multipartai dan
multikultur.
Tujuh hal tersebut, menurut Presiden, siap menerima perbedaan,
mewadahi aspirasi minoritas, gunakan solusi damai ,dan bermartabat dalam
penyelesaian konflik.
Kemudian, Presiden mengemukakan, kebebasan yang tidak boleh
melecehkan dan menistakan simbol identitas masyarakat lainnya,
kepentingan bangsa harus ditempatkan di atas kepentingan apapun, dan
adanya keteladanan dari pemimpin.
"Kalau semuanya itu dilaksanakan, kehidupan yang harmonis, harapan kita masyarakat dunia juga begitu," kata Presiden.
Buka puasa bersama dengan pimpinan DPD merupakan rangkaian safari
Presiden Yudhoyono dengan lembaga negara. Sebelumnya, Presiden
melangsungkan buka bersama dengan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
di rumah dinas ketuanya, Marzuki Alie.
Dalam buka bersama tersbeut juga hadir Wakil Presiden, Boediono, dan
Ibu Herawati Boediono. Tampak pula Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua MPR
Sidarto Danusubroto, Wakil Ketua DPD GKR Hemas dan Sekretaris Kabinet
Dipo Alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar