Kebenaran Aksi

Blog ini merupakan kumpulan berita dari berbagai media elektronik, terutama yang berkaitan dengan langkah-langkah nyata dari seseorang/lembaga dalam rangka menegakan kebenaran, dan semoga blog ini akan berguna bagi pembaca.

BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Kamis, 25 Juli 2013

Ina Primiana Syinar: Ditjen Pajak harus miliki basis data yang bagus


 (dikutip dari Antara News)
Guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran Prof Dr. Ina Primiana mengatakan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak mesti memiliki basis data yang baik untuk mencegah penyelewangan pajak lebih dini lagi.

Ketua Program Studi Magister Manajemen Sains Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran ini melanjutkan, upaya menciptakan sistem birokrasi berintegritas dan bisa menangkal praktik korupsi dapat dimulai dengan meneguhkan basis data yang bisa diketahui internal Ditjen Pajak sehingga sama-sama mengetahui lalu lintas pajak untuk kemudian mampu menangkal potensi penyalahgunaan.

Ina sendiri menilai, dalam kerangka sistem, Ditjen Pajak telah membangun sebuah sistem birokrasi yang kuat. Masalahnya, keadaan ini dirusak oleh mereka yang menyelewengkan kekuasaan dan tidak memiliki integritas, seperti tertangkapnya oknum-oknum pajak oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu karena praktik suap.

"Sebenarnya yang membuat masyarakat menghindari pajak adalah karena mereka merasa pegawai pajak berbuat seperti itu (suap)," kata Ina.

Dia menilai masyarakat umumnya sadar bahwa mereka harus membayar pajak, namun karena ulah oknum-oknum di internal Ditjen Pajak seperti itu, maka masyarakat mempertanyakan jaminan bahwa uang pajak mereka dipergunakan sebagaimana mestinya.

Yang harus diketahui oleh masyarakat saat ini adalah bahwa Ditjen Pajak bukanlah pihak yang bertanggung jawab atas penggunaan uang pajak. Seluruh penerimaan perpajakan disalurkan dalam anggaran kementerian/lembaga dan pemerintah daerah melalui mekanisme Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Wajib pajak senantiasa berpikir ingin mendapatkan keuntungan dari pajak yang mereka bayarkan, sedangkan praktik-praktik nakal segelintir pegawai Ditjen Pajak telah membuat masyarakat menjadi skeptis.

"Wajib pajak menganggap alangkah mudahnya pegawai pajak menerima suap dari para wajib pajak nakal!," kata Ina.

Namun, mengingat ini bukan penyakit sistemik, dan selalui saja ada dua pihak yang terlibat (petugas pajak dan wajib pajak), Ina menganggap beberapa penyelewengan yang belakangan terjadi menjadi lebih banyak karena faktor individual petugas pajak, kendati dia tidak mengesampingkan ada bagian-bagian lemah dalam sistem perpajakan.

Untuk mengatasi perkara ini, salah satu yang perlu dilakukan Ditjen Pajak adalah membuat para pegawai Ditjen Pajak tidak terlalu banyak menangani wajib pajak yang jumlahnya luar biasa besar itu, bahkan wajib pajak berpostur besar saja banyak sekali jumlahnya dan ini belum terkelola secara maksimal.

"Satu orang petugas pajak urus ratusan orang. Itu melebihi kapasitas dia. Apalagi jika terjadi ketidakmerataan wajib pajak yang ditangani petugas sehingga sulit mengawasinya," kata Ina.

Dalam kerangka ini, Ditjen Pajak harus mempunyai basis data yang bagus sehingga mereka bisa mengetahui potensi-potensi potensi pajak yang bisa didapatkan.

Langkah ini ditempuh demi membuat sistem terbuka pada Ditjen Pajak, yaitu untuk mengetahui nilai pajak yang harus dibayarkan wajib pajak baik perusahaan maupun perorangan. Dan ini dibandingkan dengan realisasi pembayaran wajib pajak tadi.

Ina menekankan, basis data diperlukan untuk mengetahui potensi kerugian atau kehilangan penerimaan pajak.  Tidak itu saja, basis data juga membuat para pegawai pajak mengetahui skala potensi yang bisa diperoleh dari wajib pajak, baik perorangan maupun perusahaan.

Ina melihat basis data atau database yang ada sekarang mesti ditingkatkan lagi karena memiliki sejumlah kekurangan.

"Seringkali terjadi pada database Pajak, ada perusahaan yang sudah tutup tetapi masih terus ditarik kewajiban pajaknya," ujar Ina.

Kantor pajak sering beralasan bahwa pegawai mereka diganti, namun saat bersamaan data lama yang sudah tidak relevan lagi, ternyata masih sering digunakan. "Itu menunjukkan bahwa sistem masih lemah," kata Ina.

Bagaimanapun juga Ina menyadari bahwa Ditjen Pajak melakukan itu semua demi mengamankan penerimaan pajak yang senantiasa meningkat secara drastis dari tahun ke tahun.

Oleh karena itu, Ina menyarankan sistem data yang mesti dikembangkan itu diharapkan dapat mengetahui kelemahan jika wajib pajak tidak membayar kewajibannya atau kewajibannya itu tidak dibayarkan sebagaimana semestinya.

Sistem data yang bagus dan benar juga dapat membuat siapapun yang tidak membayar pajak, tidak akan bisa didiamkan begitu saja.

Selain sistem, Ina menggarisbawahi pula pentingnya memperbaiki dan membina mental para pegawai sehingga tidak ada lagi yang berkesempatan menyelewengkan kekuasaan atau wewenang.

Menurut Ina, para pegawai pajak mesti didorong dan dibentuk untuk tegas menolak suap, apalagi para pegawai Ditjen Pajak sudah menerima remunerasi yang semestinya mengekang mereka dalam menerima suap mengingat dengan paket remunerasi itu kebutuhan-kebutuhan hidup mereka  bisa terpenuhi.

Oleh karena itu, ada hal lain yang perlu dikuatkan lagi, seperti sistem whistlebowing. Ina menganggap model pengawasan seperti ini cukup efektif untuk menjerat oknum-oknum pajak seperti yang dilakukan oleh KPK.

Untuk itu, sistem ini mesti diperkuat kembali, terutama dari sisi penerapan peraturan dan hukum.

Ina juga menggarisbawahi sangat pentingnya peran serta masyarakat dalam mendorong peningkatan integritas pegawai pajak dan reformasi birokrasi pada Ditjen Pajak.

"Masyarakat harus ikut membantu melaporkan jika ada oknum-oknum yang menyeleweng," kata dia.

Untuk itu, Ina mengapresiasi Ditjen Pajak yang telah menyediakan saluran pengaduan masyarakat atas layanan yang Ditjen Pajak berikan. Ditjen Pajak juga telah memiliki saluran sama yang sifatnya langsung ke KPK, sehingga memudahkan penangkapan pegawai pajak yang nakal.

"Meski sekarang sudah banyak pegawai pajak yang berhati-hati, saluran pengaduan ini tetap penting untuk dijaga, terutama untuk menyampaikan informasi bahwa ada tindakan suap pajak," pungkas Ina Pramiana.


COPYRIGHT © 2013
Diposting oleh SBD di Kamis, Juli 25, 2013
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Halaman Rumahku

Halaman Rumahku

Tamu Khusus Ke

Arsip Blog

  • ►  2025 (9)
    • ►  Mei (9)
  • ►  2024 (1)
    • ►  Oktober (1)
  • ►  2021 (236)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (38)
    • ►  Juli (106)
    • ►  Juni (86)
  • ►  2020 (39)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Januari (35)
  • ►  2019 (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Mei (1)
  • ►  2018 (4)
    • ►  November (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2017 (18)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2016 (584)
    • ►  Desember (16)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (11)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (45)
    • ►  Mei (43)
    • ►  April (116)
    • ►  Maret (158)
    • ►  Februari (125)
    • ►  Januari (58)
  • ►  2015 (1727)
    • ►  Desember (66)
    • ►  November (77)
    • ►  Oktober (109)
    • ►  September (182)
    • ►  Agustus (196)
    • ►  Juli (150)
    • ►  Juni (174)
    • ►  Mei (154)
    • ►  April (163)
    • ►  Maret (83)
    • ►  Februari (163)
    • ►  Januari (210)
  • ►  2014 (3731)
    • ►  Desember (366)
    • ►  November (178)
    • ►  Oktober (156)
    • ►  September (168)
    • ►  Agustus (157)
    • ►  Juli (211)
    • ►  Juni (411)
    • ►  Mei (385)
    • ►  April (417)
    • ►  Maret (368)
    • ►  Februari (397)
    • ►  Januari (517)
  • ▼  2013 (4445)
    • ►  Desember (454)
    • ►  November (475)
    • ►  Oktober (458)
    • ►  September (573)
    • ►  Agustus (263)
    • ▼  Juli (318)
      • KPK Tolak Barang Bukti dari Kuasa Hukum Anas
      • Mulai Malam Ini, Tol Ungaran - Bawen Dibuka Gratis...
      • Jangan asal pilih jasa penitipan anak saat Lebaran
      • DPR minta Presiden lobi OKI bantu Mesir
      • KPK tunggu kejutan audit Hambalang dari BPK
      • Suap Pegawai MA Belum Sentuh Hakim Agung
      • Miliki Saudara di KPK, Penasehat Mundur
      • Terjawab! Penerobos Jalur TransJ Bernama Febri, Bu...
      • Sst...Diam-diam MA Adili Gugatan Judicial Review P...
      • Kejari Sampang usut penyimpangan BLSM
      • Pemerintah siapkan mitigasi atasi perlambatan ekonomi
      • Amir&Denny Harus Akui Lalai dalam Pengawasan Lapas
      • DPR Persoalkan Keberpihakan BPN Kepada Pemodal
      • Di Nusakambangan, Freddy Dilarang Temui Pembesuk S...
      • Api Berhasil Dipadamkan, Pertamina akan Cek Kondis...
      • Pakar Hukum: DKPP Bukan Lembaga Super Body
      • PKL Terima Usul Ahok Direlokasi, Asal ...
      • Mobil Dinas di Surabaya Boleh untuk Mudik
      • Arifin Nekat Tembus Kobaran Api untuk Selamatkan D...
      • Waduh, Wakil Ketua KPK Singapura Terjerat Kasus Ko...
      • Briptu Rani Resmi Dipecat
      • KPK Siap Periksa Pengacara Hotma Sitompul
      • Pemerintah tak perlu beri THR untuk jurnalis
      • Optimalkan ibadah pada akhir Ramadhan
      • KPK mulai pemeriksaan saksi kasus suap MA
      • Insya Allah, Lebaran Tahun Ini Serentak
      • BIN Harus Pastikan Presiden Tak Disadap
      • Advokat Ditangkap KPK, Para Pengacara Ditantang Bu...
      • Presiden: Pelajaran dari Mesir, Siapapun Yang Memi...
      • Sejuta pendukung Moursi unjuk rasa besok
      • Yudhoyono harap pihak bertikai Mesir tahan diri
      • KPK telusuri dokumen sitaan kantor Hotma
      • Presiden : jangan ada tekanan dalam penegakan hukum
      • Menyelesaikan sengketa pajak tanpa suap
      • Densus lepas terduga teroris korban salah tangkap
      • PBNU Dukung Sikap Tegas SBY terhadap FPI
      • Ayo Ungkap Mafia Peradilan di MA
      • Tujuh siswi SMP ditangkap karena akan mabuk-mabuka...
      • WNI di Mesir diimbau hindari kerumunan
      • Reformasi MA Harus Sentuh Kesekjenan
      • Hubungan Relasi Hakim Masih Sebatas Uang
      • KPK Diminta Bidik Keterlibatan Petinggi MA
      • Hakim Agung Minta KPK Ungkap Penyuapan Pegawai MA
      • Polda Metro Bentuk Tim Khusus Usut Penembakan Aipd...
      • SBY Minta WNI di Mesir Waspada
      • KPK Didesak Kembangkan Dugaan Suap Pegawai MA
      • Jutaan Nyawa Dipertaruhkan di Metromini
      • Menkumham Asingkan Gembong Narkoba Freddy Budiman
      • Soal Lapas Cipinang, Sikap Menkumham Tepat
      • Hentikan Menganggap Hakim Agung Sebagai Wakil Tuhan!
      • Kata politisi ini, KPK gelar operasi kelas teri
      • Taufik: Advokat Salah Satu Aktor Mafia Peradilan
      • Bantah Suap, Mario Beri Uang Untuk THR Pegawai MA
      • Suap dari Rekan Hotma untuk Amankan Perkara Penipu...
      • Mungkinkah Seorang Djodi Supratman Mampu Urus Kasu...
      • Awas! Banyak Balok Kayu di KM 19 Tol Cikampek Arah...
      • Ingin Ajukan Permohonan Bantuan Hukum? Ini Syarat ...
      • KPK Geledah Kantor Pengacara Hotma Sitompul
      • Polri Siap Tindak Warga Aceh yang Kibarkan Bulan-B...
      • SBY: Hati-hatilah KPK dalam Menetapkan Tersangka
      • Pengacara Rekan Hotma dan Pegawai MA Ditahan di Ru...
      • MA Berhentikan Sementara Pegawainya yang Ditangkap...
      • Suap Pegawai MA, KPK Bidik Bos Mario dan Djodi
      • Johan Budi Persilakan Hotma Sitompoel Laporkan Sat...
      • Bebas, Peretas Situs SBY Direkrut Mabes
      • Ada 12 Pria Necis di KPK Seusai Mario Ditangkap
      • KPK Bidik Oknum di Belakang Mario C Bernardo
      • Hanya 5 Persen PNS di Depok yang Boleh Cuti Lebaran
      • MA Pasrahkan Kasus Penangkapan Pegawainya ke KPK
      • KPK Amankan Rp 78 Juta di Tas dan Rp 50 Juta di Ru...
      • Presiden: hormati Ramadhan, jangan ada kekerasan
      • MOS masih diperlukan
      • Mendagri: Pembubaran FPI Harus Penuhi Prosedur
      • Ratusan Anggota Brimob Kembali Datangi Markas Sabh...
      • KPK Turut Amankan Pegawai MA
      • Kronologi Penangkapan Pegawai MA dan Anak Buah Hot...
      • Ngaku-ngaku Polisi, Seorang Satpam Berpistol Ditan...
      • Perbankan syariah belum penuhi kebutuhan dana cepat
      • Ina Primiana Syinar: Ditjen Pajak harus miliki bas...
      • Kantor Diserang Massa, PPP Bantah Terkait Politik
      • Hari Pertama Operasi, Kualanamu Layani 118 Penerba...
      • KPK Apresiasi Penghargaan Ramon Magsaysay
      • SBY Sebaiknya Ajukan Satu Nama Calon Kapolri Agar ...
      • Pengulosan pilot warnai penerbangan perdana di Kua...
      • Zakat untuk pengurangan kemiskinan massal
      • Jangan jadikan negara pendikte masyarakat
      • KPK raih penghargaan Ramon Magsaysay 2013
      • Sudah Libur 9 Hari, Pegawai Negeri Diimbau Tidak T...
      • Bikin Klub Baru, Ahok Jangan Bikin Keruh Suasana
      • Kejar Pimpinan Sambil Bawa Pisau, Hakim Rimdan Dis...
      • Akhirnya AirAsia Laksanakan Putusan MA Soal Ganti ...
      • Napi Narkoba Ini Sukses Bikin Sepatu Kulit Tahan Api
      • MA Mulai Adili PP 99/2012 tentang Pengetatan Remisi
      • Berantas Korupsi Tanpa Kompromi, KPK Raih Pengharg...
      • PPP Minta FPI Hentikan Aksi Main Hakim Sendiri
      • Perlindungan saksi mutlak demi partisipasi masyara...
      • KY Selidiki 'Sulap' MA yang Mengubah Vonis Rp 185 ...
      • 'Sulap' Vonis Rp 185 M Jadi Rp 185 Juta, Ketua MA:...
      • Ahok Akui Gaji Petugas Kebersihan DKI Rendah
      • "Haram Hukumnya Potong Gaji Petugas Kebersihan"
    • ►  Juni (572)
    • ►  Mei (342)
    • ►  April (304)
    • ►  Maret (184)
    • ►  Februari (249)
    • ►  Januari (253)
  • ►  2012 (2063)
    • ►  Desember (202)
    • ►  November (301)
    • ►  Oktober (240)
    • ►  September (92)
    • ►  Agustus (141)
    • ►  Juli (192)
    • ►  Juni (97)
    • ►  Mei (140)
    • ►  April (105)
    • ►  Maret (158)
    • ►  Februari (189)
    • ►  Januari (206)
  • ►  2011 (4598)
    • ►  Desember (303)
    • ►  November (170)
    • ►  Oktober (270)
    • ►  September (352)
    • ►  Agustus (511)
    • ►  Juli (380)
    • ►  Juni (713)
    • ►  Mei (1213)
    • ►  April (603)
    • ►  Maret (42)
    • ►  Februari (12)
    • ►  Januari (29)
  • ►  2010 (16)
    • ►  Desember (16)

Keinginan Kami

Kami akan berusaha mengumpulkan dan menginformasikan artikal-artikel maupun berita-berita yang menyangkut hubungan antara manusia satu dengan manusia lainnya yang memiliki visi sama yakni " Saling mengingatkan satu sama lain dengan dilandasi untuk kemajuan bersama "

Sekretariat Kami

Kami memilih tempat untuk saling bertukar pikiran dengan segala kalangan atau profesi di Studio Musik Chicak, Jln H, Enang No. 28 Cisalak Cimanggis Depok, telp/fax 087884485922

Pengurus Blog

Pengurus Blog ini adalah, Setyo Budi, Dian Handayani Dan Satryo

Mengenai Saya

Foto saya
SBD
Benar adalah benar hanya itu yang dapat saya ungkapkan.
Lihat profil lengkapku

Pengikut

Boleh Juga Yang Ini Dilihat

Boleh Juga Yang Ini Dilihat
Blog ini ternyata banyak pengunjungnya:

Anak Band Pemula

Anak Band Pemula
Tema Jendela Gambar. Diberdayakan oleh Blogger.