Salmah Muslimah - detikNews
Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama
(PBNU) KH Said Aqil Siradj mendukung sikap tegas Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono terkait kasus sweeping Front Pembela Islam (FPI) di Kendal. PBNU setuju jika ormas yang dirasa meresahkan masyarakat dibubarkan.
"Saya
dukung Pak SBY dalam mengambil langkah tegas terhadap ormas yang
mengatasnamakan Islam dan menghadirkan rasa takut kepada mayarakat
dibubarkan, " kata Said usai acara peresmian Ponpes Luhur Al Tsaqofah di
Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (28/7/2013).
Said
mengungkapkan ormas yang mengatasnamakan agama dan bertindak anarkis
tidak bisa bertahan lama. Diharapkan ormas yang ada bisa berjalan
beriringan dan tidak membuat resah masyarakat seperti halnya NU.
"NU sejak dulu pasti akan terus berjalan dengan memegang prinsip ahlus sunnah wal jamaah," ucapnya.
Sebelumnya
SBY mengomentari bentrokan antara FPI dan masyarakat yang terjadi di
Jawa Tengah, 18 Juli kemarin. SBY menegaskan tidak akan memberikan
toleransi apapun soal kekerasan tersebut.
"Posisi saya sangat
jelas, kita tidak akan memberikan toleransi apapun," ujar SBY di JI
Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (21/7).
Pada kesempatan
itu, SBY menegaskan bahwa Indonesia mempunyai hukum yang berlaku. Tidak
boleh ada sekelompok masyarakat yang boleh main hakim sendiri, terlebih
dengan mengatasnamakan agama.
"Harus dicegah agar tidak ada elemen dari manapun juga termasuk FPI yang melakukan apalagi kerusakan," imbuhnya.
SBY
meminta kepada aparat kepolisian untuk tetap menjaga ketentraman dan
keamanan masyarakat, terlebih hal ini terjadi di bulan suci Ramadan. SBY
juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak mudah terpancing
dengan hal tersebut.
"Kepolisian, secara tegas, tidak membiarkan.
Gunakan cara yang paling baik, sepersuasif mungkin dan tegakkan hukum
itu dengan tegas," tegas SBY.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar