Panca Hari Prabowo
Jakarta (ANTARA News) - Badan Amal Zakat Nasional (Baznas) menargetkan
peningkatan jumlah pembayaran zakat yang akan dibayarkan melalui lembaga
itu untuk disalurkan dalam upaya pengurangan kemiskinan massal.
"Sekarang tidak lagi bicara pengentasan kemiskinan secara individual
tapi pengentasan kemiskinan secara massal karena memang potensi
(zakat-red) besar," kata Ketua Umum Baznas Didin Hafidhuddin usai
diterima oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden
Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan Baznas bekerja dengan pemangku kepentingan lainnya
untuk mendorong zakat sebagai salah satu alat untuk pengentasan
kemiskinan.
"Jumlah warga masyarakat menengah ke atas semakin banyak sehingga
masuk kategori Muzaki dan bila tranparan maka potensinya akan luar
biasa," paparnya.
"Kami mendiskusikan juga perlu ada upaya bersama pemerintah dan
masyarakat untuk bagaimana optimalkan penghitungan , kalau bisa hingga
Rp10 triliun. Diupayakan bagaimana Presiden, para menteri, direksi BUMN
dapat mengimbau setiap muslim untuk berzakat melalui Baznas," paparnya.
Dalam pertemuan pengurus Baznas dengan Presiden, kata Didin,
dilaporkan juga perkembangan zakat nasional yaitu pada 2012 sebesar
Rp2,2 triliun ada kenaikan 12 persen dibandingkan 2011. Baznas sendiri
berharap pada 2013 jumlahnya dapat mencapai Rp3 triliun.
Sementara itu penerima zakat pada 2012 sejumlah 1,7 juta orang atau 6,07 persen dari keseluruhan penduduk miskin Indonesia.
"Pada tahun 2013 ini ditargetkan mencapai 2 juta jiwa penerima," katanya.
Pada kesempatan itu Presiden Yudhoyono, kata Didin, menyampaikan
zakat penghasilan sebesar Rp 22,7 juta dan zakat fitrah sebesar Rp1,3
juta kepada Baznas.
Dalam pertemuan itu Presiden didampingi oleh Wakil Menteri Agama Nazaruddin Umar dan Mensesneg Sudi Silalahi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar