Pewarta: Irwan. Arfa
Medan (ANTARA News)
- Penerbangan perdana di Bandar Udara Kualanamu diwarnai pemakaian ulos
atau sarung khas etnis batak kepada pilot Garuda Indonesia Greg
Sujatmiko dan Ida Fitria.
Dua pilot yang diulosi oleh Dirut PT Angkasa Pura 2 Tri S Sunoko
tersebut merupakan "nakhoda" pesawat Garuda GA 737 Seri 800 NG yang
terbang perdana dari Bandara Kualanamu, Kamis pukul 05.15 WIB.
Pesawat dengan nomor penerbangan GA 181 tersebut membawa 117
penumpang yang terdiri dari tujuh penumpang kelas bisnis dan 110 kelas
ekonomi dengan tujuan Jakarta.
Dirut PT Angkasa Pura 2 Tri S Sunoko juga memberikan kalungan bagi
penumpang pesawat yang mengikuti penerbangan perdana di Bandara
Kualanamu tersebut.
Menurut Tri, pemberian ulos yang disertai tarian etnis Melayu
tersebut merupakkan pertanda dimulainya operasionnal Bandara Kualanamu
dengan sifat "soft operation".
Pihaknya tidak memungkiri jika ada sebagian penumpang atau
masyarakat yang mengantarkan keluarga mengalami kebingungan di awal-awal
operasional Bandara Kualanamu tersebut.
"Agak bingung mungkin biasa karena belum ada penyesuaian. Saya
yakin dalam seminggu, kebingungan itu akan hilang," katanya.
Sebelum diterbangkan dari Bandara Kualanamu, pesawat Garuda jenis
GA 737 Seri 800 NG tersebut disirami dengan air melalui alat
penyemprotan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan, penyiraman air tersebut hanya sebuah tradisi atau kebiasaan dalam dunia penerbangan.
"Seperti Angkatan Laut, ada kebiasaa di kapal," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar