Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Semarang - Salah satu napi narkoba penghuni Lapas Klas 1
Kedungpane Semarang Agus Hariyanto tak takut jadi pengangguran setelah
bebas nanti. Kini ia memiliki kemampuan baru, yaitu membuat sepatu
kulit. Kualitas sepatunya sangat teruji: tahan api.
Sepatu dengan
merek Semar 1 Kedungpane buatan Agus itu terpajang rapi di salah satu
stan pasar murah yang digelar di Gedung Gubernur Jawa Tengah. Agus
mengatakan keahlian membuat sepatu tersebut merupakan binaan dari Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang selama 6 minggu.
"Saya
mulai dari nol. Awalnya susah, tapi setelah 6 minggu sudah bisa," kata
Agus di gedung Gubernur Jateng, Jl Pahlawan, Semarang, Rabu (24/7/2013).
Dalam
sehari Agus dan 34 warga binaan LP Kedungpane lainnya bisa membuat 30
pasang sepatu. "Dari 6 bulan lalu udah ribuan sepatu yang saya buat,"
ujar warga Kelurahan Pasar Kliwon, Kecamatan Pasar Kliwon, Surakarta
itu.
Kepala Lapas Kedungpane Semarang Ibnu Chuldun mengatakan,
sepatu kulit buatan warga binaan tersebut sudah melalui uji kualitas
oleh Balai Pengembangan Persepatuan Indonesia di Sidoarjo bulan Maret
lalu.
"Kita berhasil membuat terobosan produksi. Dalam uji kualitas, skornya 6,80 artinya sudah baik dari segi kualitas," tandasnya.
Menurut
salah satu konsumen, Priyanto, sepatu buatan warga binaan Lapas
Kedungpane lebih ringan dari sepatu sejenis. Bahkan setelah melihat
demonstrasi sepatu yang disulut api oleh penjaga stan, Priyanto semakin
mengagumi sepatu Semar 1 Kedungpane.
"Bahannya ringan dan sepertinya kuat. Seharusnya ada showroom di depan lapas," katanya.
Pelanggan
sepatu tersebut hingga saat adalah sejumlah instansi seperti
kepolisian, kemenkumham, BPN, dan BRI. Sedangkan harga yang dipatok
adalah Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribuan.
Dengan keahlian membuat
sepatu kulit, Agus yang satu bulan lagi bebas dari Lapas Kedungpane itu
berencana membuat usaha pembuatan sepatu. Namun terlebih dulu ia akan
melanjutkan usaha batiknya yang sudah berjalan.
"Ingin meneruskan keahliannya. Tapi di rumah sudah ada usaha batik," tutur Agus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar