New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia turun pada Senin (Selasa
pagi WIB), karena dolar menguat dan pasar menunggu pertemuan kartel
minyak OPEC yang diperkirakan akan mempertahankan pagu produksinya tetap
tinggi.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate
(WTI) untuk pengiriman Juli, merosot 10 sen menjadi ditutup pada 60,20
dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juli,
kehilangan 68 sen menjadi menetap di 64,88 dolar AS per barel di
perdagangan London.
Para analis mencatat bahwa penurunan pada Senin itu kecil
dibandingkan dengan pergerakan pada Jumat lalu, ketika minyak mentah
melesat naik lebih dari dua dolar AS didorong berita pengurangan
pengeboran AS dan serangan terhadap sebuah masjid Syiah di Arab Saudi
yang diklaim dilakukan oleh Negara Islam (IS).
"Kami melihat pasar berusaha untuk pulih dari lonjakan harga Jumat
lalu, mencoba untuk menilai seberapa banyak dari keuntungan mereka akan
terbukti berkelanjutan," kata Tim Evans, analis energi pada Citi
Futures.
Minyak juga terjepit oleh penguatan besar dalam dolar terhadap euro
dan mata uang lainnya. Sebuah dolar yang kuat membuat minyak mentah
lebih mahal bagi negara-negara yang menggunakan mata uang lainnya.
Para analis mengantisipasi hasil "status quo" dari pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada Jumat (5/6).
Kartel, yang menghasilkan sekitar 30 persen dari minyak dunia,
diperkirakan akan mempertahankan produksinya tak berubah, karena tidak
ada tanda-tanda bahwa OPEC akan memangkas kuota produksi mereka pada
pertemuannya.
Anggota Teluk dipimpin oleh Arab Saudi diperkirakan akan menolak
desakan untuk memangkas produksi mereka, karena mereka berusaha untuk
melindungi pangsa pasarnya dari "booming" produksi serpih (shale) di
Amerika Serikat.
Konsultan energi Houston, Andy Lipow, mengatakan langkah OPEC untuk
mempertahankan produksinya stabil "akan terus menempatkan minyak di
bawah tekanan karena pasar tetap kelebihan pasokan."
OPEC mempertahankan kuota produksinya 30 juta barel per hari pada
pertemuan November tahun lalu. Produksi kartel pada April meningkat
18.000 barel menjadi rata-rata 30,84 juta barel per hari, menurut
laporan bulanan OPEC.
Harga minyak juga turun karena para pedagang mengambil keuntungan
dari lonjakan pada Jumat pekan lalu. Jumlah rig AS yang aktif melakukan
pengeboran minyak selama pekan yang berakhir 29 Mei turun 13 rig
menjadi 646 rig,perusahaan jasa minyak Baker Hughes melaporkan.
Data ekonomi yang keluar pada Senin tidak mendukung pasar karena
konsumen AS terus menyimpan uang mereka sekalipun pendapatan mereka
meningkat.
Departemen Perdagangan AS mengatakan pada Senin bahwa pengeluaran
pribadi pada April datar, setelah direvisi naik 0,5 persen pada Maret,
sementara pendapatan pribadi naik 0,4 persen pada April setelah datar
pada Maret.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar