Ghazali Dasuqi - detikNews
Situbondo - Apapun akan dilakukan orangtua demi sang
buah hati. Itulah yang juga dilakukan Zainurrahman (39). Kernet angkutan
kota ini rela menjual harta bendanya untuk kesembuhan sang anak yang
diserang kanker ganas.
Warga yang tinggal di Dusun Nyior Cangka,
Desa Kesambirampak, Kecamatan Kapongan, Situbondo, Jawa Timur, ini tak
menyerah meski harta yang dimiliki tersisa rumah saja.
Zainurrahman (39) berharap anak semata wayangnya, Abdul Mujib (12) yang terserang Kanker Laring atau kanker tenggorokan ganas
diberikan kesembuhan.
Bukan
hanya mengalami kebisuan permanen karena pita suaranya terpaksa harus
diangkat. Kini, kanker itu menyerang leher bagian atas si bocah malang
itu sehingga mengalami pembengkakan yang menyebabkan sebagian lidah
Abdul Mujib menjulur.
Tak hanya itu, kanker ganas yang menyerang bagian tenggorokan itu juga terus menyebar di tubuh Abdul Mujib.
"Biaya
untuk mengobati Mujib sudah habis puluhan juta. Sementara saya ini
hanya kernet. Dari mana saya mau dapat uang banyak kalau
tidak menjual barang-barang. Sepeda motor sudah saya gadaikan," kata Zainurrahman kepada detikcom, Jumat (6/5/2015).
Perjuangan
untuk kesembuhan sang anak akan dilakukan sampai titik darah
penghabisan. "Asalkan anak saya sembuh, sekarang hanya tinggal rumah.
Rencananya juga mau saya jual untuk kesembuhan Mujib," katanya.
Untuk merawat Mujib, dilakukan sendirian oleh Zainurrahman. Karena 6 tahun lalu, Zainurrahman sudah cerai dengan istrinya.
Sang nenek, Titin (55) yang turut tinggal bersama juga harus menjadi tanggungjawab Zainurrahman.
Sejak
kondisi Mujib parah, sang bocah tidak bisa ditinggal oleh Zainurrahman.
Mujib selalu memanggil-manggil nama ayahnya. Maka praktis, dia tidak
pergi untuk mencari nafkah.
"Kalau ngalepek (ngernet- red) saya
bisa dapat Rp 50 ribu per hari. Tapi sekarang saya tidak bisa
kemana-mana. Padahal, Mujib butuh biaya pengobatan. Saya juga harus
menafkahi ibu saya. Ini benar-benar ujian berat buat saya," kata
Zainurrahman.
Selain menjual barang-barang, selama ini
Zainurrahman mengaku hanya bisa mengandalkan belas kasihan tetangga dan
teman-teman Abdul Mujib di sekolah. Para tetangga dan teman-teman
anaknya kerap iuran untuk membantu Abdul Mujib, ketika akan menjalani
perawatan kemoterapi di RS Saiful Anwar, Malang.
Bahkan, Zainurrahman juga kini harus menanggung utang yang jumlahnya cukup banyak. Tapi bagi dia, bukan menjadi persoalan.
"Kemarin yang mau berangkat ke Malang, saya pinjam Rp 1 juta dari teman. Utang saya sudah banyak. Tapi tidak apa-apa, demi
kesembuhan anak saya Abdul Mujib," tutur Zainurrahman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar