BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Jumat, 04 Maret 2016

Jokowi Minta KY-MA Jangan Seperti Tom and Jerry

Ray Jordan - detikNews
Jakarta - Pimpinan Komisi Yudisial (KY) menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta. Dalam kesempatan itu Jokowi berpesan agar KY bisa menjaga hubungan yang harmonis dengan Mahkamah Agung (MA).

Ketua Komisi Yudisial Aidul Fitriciada Azhari mengatakan, kedatangannya menemui Presiden Jokowi untuk memperkenalkan kepengurusan pimpinan KY yang baru. Selain itu, KY juga melkaukan audiensi dengan Presiden Jokowi.

"Ada beberapa hal yang saya kira sangat penting disampaikan oleh Presiden kepada kami. Dan ada beberapa hal yang kami sampaikan ke Bapak Presiden," ujar Aidul di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (4/3/2016).

"Pertama kami silaturahmi karena kami adalah pengurus baru atau anggota baru dan pimpinan baru di KY, sehingga perlu melakukan silaturahmi untuk memperkuat sinergi antar lembaga negara," sambung Aidul.

Dalam kesempatan itu, lanjut Aidul, Presiden Jokowi menitipkan pesan agar KY bisa menjalin hubungan yang harmonis dengan MA. Presiden menilai selama ini hubungan KY dan MA kurang baik.

"Bapak Presiden pertama menyampaikan agar menjaga komunikasi yang baik dengan MA. Itu yang paling pokok. Kita tahu bahwa Bapak Presiden katakan hubungan yang sebelumnya agak kurang harmonis, agak renggang, mohon diperbaiki dengan komunikasi yang baik-baik secara personal maupun secara kelembagaan," jelas Aidul.

Namun, lanjut Aidul, Jokowi menekankan agar jalinan hubungan antara KY dan MA itu dibangun dengan komunikasi yang apik dan tidak melebihi wewenang masing-masing lembaga.

"Bapak Presiden menekankan hubungan yang baik ini tidak mengurangi tugas pengawsan terhadap hakim. Jadi pengawasan hakim tetap harus berjalan sebagaimana mestinya. Tetapi di sisi lain komunikasi tetat dijaga. Dua hal yang sangat ditekankan oleh Bapak Presiden berkenaan dengan KY," kata Aidul.

Hubungan harmonis yang seperti apa yang diinginkan Presiden?

"Itu memang ditekankan ya karena harmonis. Ada kecenderungan selama ini hubungan antara dua lembaga ini dalam istilah Bapak Menkum HAM itu seperti Tom and Jerry. Disebutkan begitu. Nah hubungan-hubungan ini bisa dipengaruhi oleh hubungan personal, hub atau ketidakmampuan, misalnya dalam berhubungan dengan publik yang mengakibatkan hubungan ini menjadi tidak harmonis," papar Aidul.

"Jadi dari situ saya menangkap sebenarnya bahwa secara konstitusional ini kan harusnya saling harmonis. Bukan harmonis tidak dalam pengertian tidak saling mengawasi atau tidak saling cekcok, tapi lebih tepat secara personal atau secara kelembagaan melakukan komunikasi terus menerus," pungkas Aidul.
(rjo/asp)

Tidak ada komentar: