BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Jumat, 09 Desember 2011

Demonstran Gagal Segel Rumah Anas Urbaningrum

Andri Haryanto - detikNews

Jakarta - Sekitar 30 demonstran yang menamakan dirinya Laskar Anti Korupsi Pejuang 45 berniat menyegel kediaman Anas Urbaningrum. Namun mereka gagal mendekat ke rumah Ketua Umum Partai Demokrat (PD) yang dijaga ketat aparat itu.

Pantauan detikcom di Jl Teluk Semangka, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (9/12/2011), sekitar 30-an polisi menghadang para demonstran dengan membuat pagar betis. Petugas berjajar dengan membawa tameng dan helm di tikungan Jl Selat Malaka. Terlihat pula Kepolisian Jakarta Timur dari mulai Kapolres Kombes Pol Saidal Mursalin sampai Polsek Duren Sawit mengawal aksi.

Beberapa demonstran terlihat ada yang mengenakan rompi bertuliskan FPI (Front Pembela Islam). Mereka juga membawa spanduk hijau bertuliskan 'Tangkap Koruptor! Tangkap Maling Uang Rakyat!'

"Kita tahu diri kita lemah, mereka punya duit membayar preman-preman untuk menjaga rumah Anas," tuding Ketua DPP Laskar Anti Korupsi Pejuang 45, Muksin Ahmad Alatas, saat meninggalkan lokasi aksi, Jumat (9/12).

Menurutnya, aksi yang menyasar rumah pejabat PD itu adalah sebagai simbol korupsi terbesar saat ini. Pernyataan tersebut dilatari nyanyian Nazaruddin yang saat ini tersandung korupsi Wisma Atlet Palembang.

"Hari ini di Indonesia yang menjadi simbol koruptor adalah Anas Urbaningrum dengan kasus yang terbesar dan terseksi," kata Muksin.

"Niat kami ingin mendekat ke rumah Anas dan ingin tahu berapa unit rumah yang dimiliki Anas," ujar Sekjen Laskar Anti Korupsi Pejuang 45, Hasbi Ibrahim, dalam orasinya di depan polisi yang berjaga.

"Dari investigasi kami dia (Anas) memiliki 4 kavling rumah. Apakah benar Anas urbaningrum punya rumah murni hasil jerih payahnya sendiri?" Imbuh Hasbi.

Saat massa melakukan mediasi dengan kepolisian, sempat terjadi kericuhan antara massa Anas Uraningrum. Beberapa orang berteriak dengan kata-kata kasar menghardik para demonstran. Rata-rata mereka berperawakan tegap.

"Siapa yang koruptor!" hardik seorang pria tinggi berkaos coklat ke arah demonstran.

Sementara itu, sekitar 20-an laki-laki berpakaian koko putih dan berpeci berjaga di belakang pagar betis polisi berjarak 10 meter. Aksi berlangsung singkat dari mulai pukul 11.05 WIB sampai pukul 11.35 WIB.

Sementara jalur utama Jalan Teluk Semangka yang sempat ditutup saat aksi berlangsung sudah mulai dibuka kepolisian. Massa yang semula berencana menyegel rumah Anas Urbaningrum pun tidak jadi melaksanakan niatnya.

"Massa akan langsung ke KPK untuk bergabung dengan massa antikorupsi lainnya di sana," ujar Hasbi.

Tidak ada komentar: