BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Minggu, 26 Februari 2012

Kontras Ingatkan Polri dalam Memberantas Preman

INILAH.COM, Jakarta - Upaya Polri dalam memberantas premanisme, tampak disikapi dingin oleh kontras. Kontras menilai, sebelum memerintahkan operasi pemberantasan premanisme, Polri harus berkaca terlebih dahulu.
"Polri hati-hati dalam memerintahkan operasi pemberantasan Premanisme. Hal ini mengingat bahwa profesinalisme Polisi dalam kerja pengamanan dan penegakan hukum dinilai masih buruk, ditambah sistem akuntabilitas yang juga buruk," kata Koordinator Kontras, Haris Azhar di Jakarta, Sabtu (24/2/2012).
Dalam sejarah kelam Indonesia, lanjut Haris, operasi pemberantasan preman pernah dilakukan pada kurun waktu tahun 80an. Dalam kejadian tersebut tercatat, 721 orang jadi korban keberutalan pemberantasan preman yang dilakukan di 12 provinsi di Indonesia.
"Bahkan sampai saat ini praktek kekerasan masih dilakukan Polisi. Kita tahu, sepanjang 2011 terdapat 112 peristiwa kekerasan dengan korban berjumlah 657 orang. Ini mununjukan bahwa sejak lama kekerasan digunakan dalam penegakan hukum dan hingga kini pun masih dilakukan," ungkapnya.
Dijelaskannya, seharusnya momentum penangkapan John Kei dan peristiwa bentrok di RSPAD beberapa waktu lalu digunakan sebagai peluang untuk mengevaluasi kinerja polisi dan pemerintah yang selama ini justru memanfaatkan dan menikmati keberadaan preman-preman.
"Kami juga merekomendasikan agar Presiden mendukung Komnas HAM untuk segera menuntaskan penyelidikan kasus pembunuhan misterius diera tahun 80an untuk mengambil pembelajaran dalam penumpasan preman dimasa itu." jelas Hasar lagi.[dit]

Tidak ada komentar: