BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Selasa, 08 Juli 2014

Jelang Pilpres, Menag Imbau Kubu Prabowo dan Jokowi Menahan Diri

Elvan Dany Sutrisno - detikNews

Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mencermati terbelahnya dukungan masyarakat di Pilpres 2014. Lukman mengimbau pendukung Prabowo dan Jokowi menahan diri dan tak saling serang.

"Tak ada manusia yang sempurna, selalu ada saja sisi kekurangannya. Tak terkecuali Prabowo-Hatta dan Jokowi-Jusuf Kalla, dua pasang capres dan cawapres yang salah satunya akan jadi pemimpin kita. Mari jangan rendahkan harkat dan martabat mereka," ajak Lukman lewat siaran pers, Selasa (8/7/2014).

Lukman mengaku prihatin melihat masyarakat yang mulai terbelah ke dua kubu pasangan capres. Yang terbelah bahkan masyarakat dari semua kalangan.

"Saya mencermati unsur-unsur masyarakat kini mulai terbelah secara tajam. Tak hanya politisi, tapi juga akademisi, aktivis, pengamat, seniman, purnawirawan, ormas, pers, artis, dan tokoh agama," katanya.

Waketum PPP ini berharap kedua tim sukses beserta semua pendukungnya agar setelah pemilihan presiden 9 Juli nanti, benar-benar mampu mengendalikan diri. "Menerima hasil pilpres dengan jiwa besar. Bila merasa diperlakukan tak adil, tempuhlah jalur hukum dan tidak main hakim sendiri dengan menggunakan isu-isu sensitif bernuansa SARA," imbau Lukman.

"Semoga esensi puasa di bulan Ramadan sebagai momentum melatih mengendalikan diri mampu terwujud setelah pelaksanaan pilpres. Kita adalah bangsa yang harus tetap terjaga keberadaannya dalam memaknai Bhinneka Tunggal Ika. Jangan sampai hanya karena beda pilihan politik, lalu kita terpecah belah sebagai bangsa," pungkasnya.

Tidak ada komentar: