Makassar (ANTARA
News) - Sejumlah warga mempertanyakan demonstrasi mahasiswa di Makassar
yang sudah berujung pada aksi anarkis dan penjarahan serta berakhir
bentrok dengan aparat keamanan.
"Negeri ini makin kacau saja, mahasiswanya beringas dibalas juga
dengan aksi beringas aparat polisi yang melakukan pengamanan," ujar
Anwar salah seorang warga di Makassar, Selasa.
Ia mengatakan, aksi unjuk rasa yang berakhir bentrok antara
mahasiswa, polisi dan warga menciptakan suasana yang tidak nyaman hingga
malam hari ini.
Apalagi aksi mahasiswa saat siang hari, terlihat begitu banyak
mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa di Jalan Sultan Alauddin
kemudian bergerak menuju rumah makan siap saji McDonald dan melakukan
penjarahan.
Aksi penjarahan itu dia anggap sebagai bentuk kejahatan yang
dilakukan secara bersama-sama dengan melakukan penjarahan, merusak
fasilitas serta membuat pengunjung merasa ketakutan.
"Saya heran saja kenapa restoran seperti McDonald diserang
mahasiswa, terlebih lagi apa hubungannya McDonald itu dengan isu
kenaikan BBM," katanya.
Pengrusakan dan penjarahan serta mengorbankan kepentingan masyarakat juga tidak ada bedanya dengan aksi kriminal
"Itu kejahatan jika kepentingan orang banyak dikorbankan. Saya
jujur tidak sepakat dengan adanya rencana kenaikan BBM oleh pemerintah,
tapi jangan korbankan kami dong. Kami hanya ingin mengerjakan pekerjaan
kami," katanya.
Sebelumnya, sejumlah mahasiswa beberapa kampus dan elemen
pergerakan eksternal kampus secara serentak melakukan unjukrasa terkait
rencana kenaikan BBM April 2012 di beberapa titik ruas jalan Kota
Makassar, Sulawesi Selatan.
Berdasarkan pantauan, mahasiswa Universitas 45 melakukan aksinya
menutup sebagian jalan Urip Sumoharjo depan kampus mereka dan berorasi
di atas truk yang sebelumnya disandera mahasiswa. Tidak hanya itu ban
bekas menjadi sasaran pembakaran.
Aksi tersebut mereka lakukan sebagai bentuk penolakan atas rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi.
Selain itu, aksi unjuk rasa juga berakhir bentrok di Jalan Sultan Alauddin Makassar yang berlangsung lebih dari enam jam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar