Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp25 triliun untuk penyaluran Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebagai kompensasi adanya penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

"Untuk dana bantuan langsung itu sekitar Rp25 triliun, pada saatnya (diberikan) tidak boleh ada jeda. Jadi kalau (BBM) dinaikkan April, bantuannya juga (diberikan) April," ujar Menko Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta, Jumat.

Hatta memastikan pemerintah akan memberikan BLSM tersebut kepada sekitar 30 persen masyarakat kurang mampu yang diperkirakan terkena dampak kenaikan BBM bersubsidi.

"(BLSM) itu kan sekitar 30-an persen daripada masyarakat kita yang di bawah, nanti akan disalurkan di situ," katanya.

Menurut Hatta, dana untuk kompensasi tersebut dimasukkan dalam APBN Perubahan 2012 yang akan dilakukan pembahasan antara pemerintah dengan DPR mulai minggu depan.

Sementara, Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri mengatakan, bantuan langsung sementara masyarakat akan membantu masyarakat miskin menghadapi dampak kenaikan harga bahan bakar minyak.

"Mudah-mudahan dengan BLSM kehidupan masyarakat terbantu, sehingga kondisinya tetap sama dengan sebelum harga BBM dinaikkan," kata Menteri Sosial pada kunjungan kerja di Ciamis, Provinsi Jawa Barat.

BLSM merupakan bantuan pemerintah kepada masyarakat miskin yang akan terimbas kenaikan harga BBM yang direncanakan pada 1 April mendatang.

Kenaikan BBM dipastikan mempengaruhi harga barang dan implikasinya daya beli masyarakat menurun. BLSM yang diberikan pemerintah sebesar Rp150.000 setiap kepala keluarga.

Sebelumnya pemerintah pernah memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp300.000 untuk kompensasi bagi masyarakat atas imbas kenaikan BBM pada 2008.