Ferdinan - detikNews
Jakarta
Gelombang demonstrasi menolak rencana pemerintah
menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, makin meluas. Wakil
Ketua DPR Priyo Budi Santoso meminta mahasiswa tidak bertindak anarkis
saat berunjuk rasa.
"Saya mengimbau semua pihak untuk tidak
berbuat berlebihan dalam beraspirasi. Silakan lakukan aksi protes kalau
memang kebijakan pemerintah perlu dikritik termasuk kenaikan BBM, tapi
jangan malah membuat kegaduhan," kata Priyo Budi Santoso kepada detikcom, Kamis (15/3/2012) malam.
Imbauan
ini disampaikan Priyo menanggapi unjuk rasa yang berujung bentrokan
dengan polisi. Selain itu, Priyo juga menyesalkan aksi penutupan jalan,
penutupan SPBU termasuk menyandera truk tangki pengisi BBM.
"Jangan
sampai kemudian merusak menggunakan kekerasan ataupun merugikan
masyarakat lainnya, karena itu justru kontraproduktif dengan tujuan
berdemo yaitu menyampaikan aspirasi," sambungnya.
Namun, Priyo
juga mengingatkan agar aparat kepolisian tidak bertindak represif saat
mengamankan demonstrasi. "Jangan represif karena akan menyulut persoalan
baru. Menghadapi pendemo harus persuasif, jangan berlebihan karena itu
akan memancing perlawanan baru dari demonstran," pungkasnya.
Seperti
diketahui, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menutup paksa SPBU di Jalan
Cikini Raya, Jakarta saat berunjuk rasa kemarin. Mereka melakukan aksi
membakar ban di sebelah kiri SPBU sekitar 50 meter dari pom bensin.
Sehari
sebelumnya kantor HMI di Cilosari 17, Cikini, Jakarta Pusat diacak-acak
aparat Brimob setelah aksi unjuk rasa HMI menolak kenaikan harga BBM
yang digelar malam hari dibubarkan paksa oleh polisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar