Jakarta (ANTARA
News) - Polisi wanita atau polwan akan turun tangan mengamankan aksi
demonstrasi menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di
wilayah Jakarta.
"Posisinya (polwan) di Monas dan DPR, setiap lokasi satu peleton,"
kata Kepala Biro Operasional Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi
Agung Budi Maryoto saat dihubungi wartawan di Jakarta, Selasa.
Agung
mengatakan polwan yang mengamankan aksi demo tersebut, tidak dibekali
senjata sehingga hanya bermodalkan senyum saat menghadapi pendemo.
Polda Metro Jaya mengerahkan petugas wanita guna menghadapi
perempuan yang terlibat unjuk rasa menolak rencana kenaikan harga BBM.
Alasan lainnya, menghindari anggapan negatif dari masyarakat,
apabila ada pengunjuk rasa wanita pingsan maka ditangani polwan, agar
tidak dianggap melanggar etika.
"Jika pendemo didominasi wanita lalu ricuh dan polisi laki-laki
melerai dibilangnya pelecehan seksual juga. Intinya etika dan
pelanggaran HAM, makanya dikerahkan polwan," ujar Agung.
Agung menjelaskan polwan yang bertugas mengamankan aksi unjuk rasa
melalui proses seleksi dan dipilih berdasarkan pelatihan psikologi massa
dan menenangkan massa, serta bertindak sebagai seorang perunding atau
negosiator yang dapat mengendalikan emosi.
(T014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar