INILAH.COM, Jakarta - Anggota polisi brigadir mobile (Brimob)
kembali jadi korban penembakan di Papua, Selasa (7/2/2012). Menteri
Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto menilai penegakan
Hak Asasi Manusia (HAM) timpang.
"Sekarang ini tidak ada seorangpun aktivis HAM yang concern bahwa anggota kita yang dibunuh," ujar Djoko, di kantor Presiden RI, Jl. Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (8/2/2012).
Peristiwa
penembakan yang masih berlanjut di sekitar area pertambangan Freeport,
di Papua, terus memakan korban. Menurut Djoko ada realitas di Papua,
bahwa ada perlawanan kelompok separatis terhadap aparat pemerintah.
"Itulah,
realitas di sana kan ada gangguan-gangguan penembakan terhadap warga,
terhadap aparat, masih ada. Oleh karena itu kalau kemudian pemerintah
dalam hal ini aparat kepolisian mencari dan mengejar pelaku jangan
diartikan yang lain, pelaku tindakan itu harus dicari dan ditemukan,"
kata Djoko.
Seorang anggota Brimob Polda Papua Briptu Ronald
Sopamena tewas tertembak, setelah terjadi kontak senjata antara kelompok
orang tak dikenal dengan anggota patroli. Kejadian Selasa (7/2/2012)
pagi di mil 37 area pertambangan Freeport, Timika, Papua. Pelaku
penembakan hingga kini masih dalam pengejaran, meski telah dipastikan
pelaku adalah kelompok separatis. [mvi]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar