VIVAnews - Dua kelompok warga terlibat bentrok di
Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali, dinihari tadi. Bentrok
pecah menjelang umat Hindu Bali menjalankan Catur Brata penyepian.
Diduga
bentrok akibat salah paham dua kelompok pemuda di Jalan Diponegoro
antara kampung Madura dan kampung Patemon. Akibat bentrok dua kelompok
itu, tiga orang mengalami luka-luka.
Mereka di antaranya adalah Jaya Sanjaya mengalami luka pada mulut,
Arifin yang mengalami luka pada wajah akibat terkena lemparan batu, dan
Rahmat, yang mengalami luka pada mulutnya.
Peristiwa bentrok itu
terjadi selama hampir tiga jam, mulai pukul 01.00 WITA hingga pukul
04.00 WITA. Menurut warga kampung Madura yang berhasil dihubungi, Abdul
Rahman, bentrokan bermula saat pemuda dari Desa Petemon menaiki sepeda
motor dalam kondisi mabuk sembari berteriak-teriak menantang warga
kampung Madura.
"Mereka menaiki motor dengan suara yang meraung-raung. Tak hanya
sekali, tapi beberapa kali bolak-balik ke kampung kami," imbuhnya.
Saat
bertemu sejumlah pemuda setempat terjadi ketegangan berujung pemukulan.
Melihat ada warga dianiaya, warga lainnya langsung datang membantu,
sehingga para pelaku kabur.
Tak berselang lama, datang massa dalam jumlah besar ke kampung Madura
dan langsung melakukan penyerangan. Mereka melempari dengan batu ke
arah warga.
Warga kampung Madura yang tidak terima hal itu
langsung melakukan serangan balik guna mempertahankan diri. Akhirnya
petugas Polsek Seririt dibantu Polres Buleleng datang membantu guna
mengendalikan situasi.
Pecalang gadungan diamankan
Sementara
itu, seorang pria di Denpasar diamankan polisi lantaran diketahui
menjadi pecalang gadungan saat hari raya Nyepi. Hingga kini, polisi
masih belum bersedia membeber identitas dan kronologi bagaimana sampai
pelaku ditangkap saat umat Hindu melaksanakan Catur Brata penyepian.
"Soal
itu (pecalang gadungan) silakan tanya langsung ke Polresta Denpasar,"
kata Kabid Humas Polda Bali Komisaris Besar Hariadi yang dihubungi VIVAnews,
Jumat 23 Maret 2012. Namun, Kasubag Humas Polresta Denpasar AKP Ida
Bagus Made Sarjana belum berhasil dikonfirmasi terkait hal itu, lantaran
tidak kunjung mengangkat telepon.
Informasi dihimpun
menyebutkan, pagi tadi pelaku yang berpakaian ala pecalang diamankan
pecalang Desa Adat Kesiman, karena gelagatnya mencurigakan.
Hingga
saat ini, pelaku masih diamankan di Mapolsek Denpasar Timur untuk
penanganan lebih lanjut. Penangkapan seseorang yang berlagak pecalang
sungguhan dibenarkan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Bali Ida
Bagus Wiana.
"Biasalah orang ini ingin memanfaatkan situasi saat umat merayakan hari Nyepi dengan berlagak pecalang sungguhan," kata Wiana.
Menurut
dia, saat perayaan Nyepi yang berlangsung khidmat itu, selalu saja ada
pihak yang ingin memanfaatkan situasi demi kepentingan tertentu, seperti
dilakukan pelaku. Sejauh ini, belum diketahui motif pecalang palsu
tersebut, karena masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.
Guna
menghindari hal tidak diinginkan, dia meminta agar semua pihak
menghargai posisinya masing-masing. "Polisi tetaplah pakai seragam resmi
polisi ,tidak perlu pakai baju pecalang. Semua sudah punya tugas
masing-masing untuk menjaga Bali khususnya sekarang dalam rangka Nyepi,"
imbuhnya. (art)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar