Makassar (ANTARA
News) - Mantan Wakil Presiden HM Jusuf Kalla meminta mahasiswa tidak
merusak fasilitas umum dan sosial milik rakyat, menyusul demonstrasi
menolak kenaikan harga BBM.
"Jangan merusak fasilitas umum (fasum) karena itu milik kita
bersama. Manfaatnya sangat besar, jika dirusak akan banyak masyarakat
yang tidak `mendukungmu` (mahasiswa, red.)," katanya di Wisma Kalla
Makassar, Rabu.
Ia mengatakan, unjuk rasa mahasiswa yang merusak fasilitas umum dan
sosial serta sarana perkantoran lainnya akan menimbulkan antipati
masyarakat karena menimbulkan kerugian besar.
Salah satu contoh antipati masyarakat terhadap unjuk rasa yakni
dengan banyaknya warga yang menentang dan juga melakukan perlawanan
terhadap mahasiswa berunjuk rasa.
Dirinya mempersilakan para mahasiswa berunjuk rasa, tetapi jangan
mengorbankan kepentingan masyarakat, aktivitas warga yang mencari
nafkah akan terganggu jika unjuk rasa anarkis, apalagi menutup semua
akses jalan.
"Tujuan mahasiswa berunjuk rasa itu sangat baik, tetapi jangan
sampai anarkis," katanya saat melakukan pertemuan dengan Kapolda
Sulselbar Irjen Pol Mudji Waluyo dan Wali Kota Makassar Ilham Arief
Sirajuddin di Makassar.
Sejumlah mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi dan elemen
pergerakan eksternal kampus secara serentak berunjuk rasa terkait
rencana kenaikan harga BBM mulai 1 April 2012 di beberapa titik ruas
jalan di Kota Makassar.
Sebelumnya, mahasiswa Universitas 45 berunjuk rasa menutup
sebagian jalan Urip Sumoharjo di depan kampus mereka dan berorasi di
atas truk yang sebelumnya disandera, serta membakar ban bekas.
Unjuk rasa mahasiswa juga berakhir bentrok dengan aparat keamanan
selama lebih enam jam di Jalan Sultan Alauddin Makassar.
(KR-MH/E005)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar