Sumenep (ANTARA
News) - Kepolisian Resor Sumenep, Jawa Timur, meminta pelaksanaan
demonstrasi menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak, tidak
sampai anarkis dan mengganggu kepentingan publik.
Kapolres Sumenep, AKBP Dirin, Rabu, menjelaskan, sejak beberapa hari
lalu, pihaknya berkomunikasi dan berkoordinasi dengan sejumlah elemen
masyarakat, termasuk mahasiswa, terkait kemungkinan adanya demo menolak
rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Saat ini, isu yang berpotensi menimbulkan adanya demo adalah
rencana pemerintah menaikkan harga BBM pada April 2012. Dalam konteks
itu, kalau pun ada elemen masyarakat yang akan demo, pelaksanaannya
tidak boleh anarkis dan mengganggu kepentingan publik. Demo apa pun
harus dilakukan secara damai," katanya di Sumenep.
Ia juga meminta elemen masyarakat yang akan melakukan demo, untuk melayangkan surat pemberitahuan kepada jajarannya.
"Kami tidak mungkin melarang demo sepanjang dilakukan secara damai.
Namun, tolong, prosedurnya juga dilalui, yakni melayangkan surat
pemberitahuan kepada kami yang berisi tentang waktu pelaksanaan demo,
estimasi peserta, dan lokasinya," ujarnya.
Surat pemberitahuan pelaksanaan demo, kata dia, merupakan berkas
penting yang akan dijadikan pedoman bagi dirinya dalam penentuan jumlah
personel pengamanan.
"Di setiap pelaksanaan demo, kami akan menyiagakan anggota sebagai
bentuk pengamanan kepada pendemo sekaligus memastikan demo tersebut
berjalan aman dan lancar serta sesuai surat pemberitahuan," ucapnya.
Diri juga mengemukakan, secara nasional, jajaran Polri memang diminta waspada menjelang naiknya harga BBM.
"Selain diinstruksikan mencegah dan mengantisipasi adanya upaya
penimbunan BBM oleh oknum tertentu, kami juga harus memastikan
pelaksanaan demo menolak kenaikan harga BBM berjalan aman dan tidak
mengganggu kepentingan publik," katanya. (ANT)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar