Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan
Keamanan (Menkopolhukam), Djoko Suyanto mengapresiasi sikap DPR yang
kritis terhadap seleksi Hakim Agung, terutama menyoal isu perempuan. Hal
ini terkait dari sikap DPR yang menentang pernyataan calon hakim agung,
Daming Sunusi soal pemerkosaan.
"Pemerintah menyambut gembira
dan mendukung sepenuh hati keputusan fraksi DPR yang pada hari ini telah
menerapkan standar etika yang ketat dalam menyeleksi Hakim Agung," kata
Djoko Suyanto lewat rilis yang diterima detikcom, Selasa (15/1/2013).
Kuatnya
kritik terhadap pernyataan Daming yang menyebut pemerkosa dan yang
diperkosa sama-sama menikmati, sehingga sulit untuk diterapkan hukuman
mati kepada pemerkosa, menunjukkan
kuat dan sensitifnya perasaan keadilan yang hidup di masyarakat.
"Ini adalah bukti bahwa keadilan gender adalah bagian dari etika publik dalam demokrasi kita," ucapnya.
Djoko
menegaskan, keadilan bukanlah hanya melindungi satu jenis kelamin dan
hukum tidak boleh dibiarkan menjadi kepanjangan dominasi patriarki.
Demokrasi kita juga tidak bisa penuh dirayakan tanpa hak dan peran
setara perempuan di dalamnya.
"Kita semua perlu mengambil peran
untuk memastikan Indonesia tak akan pernah menjadi bangsa yang
mengingkari dan mengecualikan sejarah perjuangan perempuan. Reaksi keras
kaum perempuan Indonesia yang kita saksikan hari ini terhadap Daming
adalah bukti menggembirakan bahwa sejarah perjuangan kaum perempuan
dalam demokrasi Indonesia bukan saja sudah lama dimulai, namun juga akan
terus melengkapi rupa dan isi kebangsaan Indonesia," jelas Djoko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar