Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Semarang - Jujur dan rela berkorban, mungkin sifat ini
patut disematkan kepada Lilik Suwarto (30), sopir angkot di Semarang.
Tanpa mengharap pamrih, ia menghabiskan waktu kerja demi mengantar Idris
bin Ismail (65), kakek membawa emas, uang jutaan rupiah, dan rekening
Rp 850 juta, ke kantor polisi. Bagaimana ceritanya?
Lilik
'mengangkut' Idris di depan pos polisi Pucangganging, Semarang, Sabtu
(20/6) lalu sekitar pukul 07.00 WIB. Idris mengenakan kemeja batik dan
celana cokelat. Secara fisik, tak ada yang aneh pada pria berambut putih
itu.
"Saya baru bingung setelah dia meminta diantar ke rumah Pak
Junet. Katanya, (mobil) Kijangnya belum dikembalikan. Saya tidak tahu
siapa Pak Junet," kata Lilik saat ditemui di pos polisi Pucangading,
Semarang, Senin (24/6/2013).
Lilik bertanya kepada teman sesama
sopir. Tak ada satu pun yang kenal Junet. Lilik melajukan minibus warna
hijau miliknya dan berputar-putar di Pucanggading. Dengan sedikit kesal,
ia bertanya ke Idris, ke mana tujuannya.
"Ia bilang mau pulang.
Dia nyebut daerah di Tangerang. Saya bilang ini Semarang. Dia ngotot dan
bilang masak kamu nggak tahu, kamu kan sopirku," papar pria berkumis
tipis ini.
Lilik tambah bingung, karena Idris berubah-ubah pikiran. Kadang jawabannya tidak nyambung. Lilik diminta Idris tidak khawatir.
"Dia nunjukin uangnya di dalam tas dan celananya. Saya kaget karena uangnya banyak sekali," kata lulusan SMP ini.
Hingga
pukul 16.00 WIB, Lilik 'mengangkut' Idris. Ia tak tega menurunkan Idris
karena khawatir ada yang berbuat kriminal. Akhirnya ia membawanya ke
kantor polisi. Di hadapan polisi, Idris mengeluarkan uang cash Rp 1,4
juta, 9 perhiasan emas berupa kalung, gelang, dan cincin senilai lebih
dari Rp 50 juta dan dua rekening dengan saldo Rp 850 juta.
Idris
diinapkan di Mapolsek Pedurungan dan dijemput anaknya, Minggu (23/6)
kemarin. Putri Idris, Anita (39) mengakui ayahnya memang kerap linglung
dan pikun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar