INILAH.COM, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki
Tjahaja Purnama menilai, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta
yang bergerak di bidang pemenuhan kebutuhan, belum mampu menjadi
pengendali harga pasar.
Pria yang akrab disapa Ahok itu menilai tiga BUMD yang belum bisa melaksanakan fungsinya secara maksimal adalah PD Dharma Jaya, PD Pasar Jaya dan PT Food Station Tjipinang.
Menurutnya hal itu dibuktikan disaat peringatan hari besar keagamaan, seperti halnya lebaran, harga kebutuhan pokok selalu melambung tinggi, tanpa bisa dikendalikan.
"Ketiga nya (BUMD) itu belum mampu mengendalikan harga-harga akibat kelangkaan barang," kata Ahok di Balaikota DKI Kamis (18/7/2013).
Ahok melanjutkan, seperti PD Dharma Jaya yang merupakan BUMD DKI bergerak di bidang pengolahan daging segar yang dinilai belum bisa mengenalikan kenaikan harga daging sapi. "Kita lagi hitung, bahkan mungkin mikir mau tutup saja. Kalau memang sudah tidak ada prospek lagi buat apa," tegasnya.
Begitu juga dengan PD Pasar Jaya, yang menurutnya belum mampu mengendalikan 151 pasar tradisional yang tersebar di seluruh DKI Jakarta. Dengan adanya ratusan pasar tradisional ini, seharusnya Pemprov DKI bisa mengatur penerimaan barang dari daerah pemasok.
Terhadap stok kebutuhan bahan pokok yang menjadi tanggung jawab PT Food Station Tjipinang, seharusnya sudah diketahui sebelum bulan puasa atau Lebaran. Sebab, berdasarkan pengalaman setiap tahunnya, seharusnya BUMD DKI ini sudah tahu kebutuhan bahan pokok yang diperlukan saat bulan puasa dan Lebaran.
"Kalau PT Food Station Tjipinang harusnya sudah tahu kan bahwa Lebaran butuh sekian. Dengan begitu bisa menyediakan sesuai kebutuhan, dan harga pun akan stabil," tandasnya.[bay]
Pria yang akrab disapa Ahok itu menilai tiga BUMD yang belum bisa melaksanakan fungsinya secara maksimal adalah PD Dharma Jaya, PD Pasar Jaya dan PT Food Station Tjipinang.
Menurutnya hal itu dibuktikan disaat peringatan hari besar keagamaan, seperti halnya lebaran, harga kebutuhan pokok selalu melambung tinggi, tanpa bisa dikendalikan.
"Ketiga nya (BUMD) itu belum mampu mengendalikan harga-harga akibat kelangkaan barang," kata Ahok di Balaikota DKI Kamis (18/7/2013).
Ahok melanjutkan, seperti PD Dharma Jaya yang merupakan BUMD DKI bergerak di bidang pengolahan daging segar yang dinilai belum bisa mengenalikan kenaikan harga daging sapi. "Kita lagi hitung, bahkan mungkin mikir mau tutup saja. Kalau memang sudah tidak ada prospek lagi buat apa," tegasnya.
Begitu juga dengan PD Pasar Jaya, yang menurutnya belum mampu mengendalikan 151 pasar tradisional yang tersebar di seluruh DKI Jakarta. Dengan adanya ratusan pasar tradisional ini, seharusnya Pemprov DKI bisa mengatur penerimaan barang dari daerah pemasok.
Terhadap stok kebutuhan bahan pokok yang menjadi tanggung jawab PT Food Station Tjipinang, seharusnya sudah diketahui sebelum bulan puasa atau Lebaran. Sebab, berdasarkan pengalaman setiap tahunnya, seharusnya BUMD DKI ini sudah tahu kebutuhan bahan pokok yang diperlukan saat bulan puasa dan Lebaran.
"Kalau PT Food Station Tjipinang harusnya sudah tahu kan bahwa Lebaran butuh sekian. Dengan begitu bisa menyediakan sesuai kebutuhan, dan harga pun akan stabil," tandasnya.[bay]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar