BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Jumat, 24 Juni 2011

Meramal 'Pejuang' Pemberantas Korupsi di KPK

INILAH.COM, Jakarta- Lebih dari 200 orang yang berhasil dijaring Panitia Seleksi (Pansel) untuk menjadi calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2011-2015. Namun hanya 8 bakal calon yang akan disaring untuk selanjutnya dipilih empat orang oleh Komisi III DPR RI untuk memimpin KPK.
Banyak yang tak terlalu dikenal sampai yang sangat dikenal oleh publik para pendaftar calon Pimpinan KPK itu. Beberapa nama bahkan sudah dijagokan, yang dinilai tepat untuk memimpin pemberantasan korupsi di tanah air ini.
Begitu juga mantan Pimpinan KPK, Amien Sunaryadi menyebut beberapa nama yang dinilainya memiliki kesempatan besar untuk dipertimbangkan sebagai Pimpinan KPK.
"Yang pasti, seperti Pak Yunus Husein, artinya orangnya bagus. Lalu ada Pak Chandra, dia kan sekarang Pimpinan KPK, sudah tahu seluk beluk kinerja pemberantasan korupsi, Pak Bambang Widjojanto juga bisa," urai mantan Wakil Ketua KPK periode 2003-2007 silam itu kepada INILAH.COM ketika dihubungi Kamis (23/6/2011) malam.
Yang dimaksud Amien adalah, Yunus Husein, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK), lalu Chandra M Hamzah, Wakil Ketua KPK Bidang Penindakan dan Bambang Widjojanto, Pengacara yang juga pernah menjadi tim pembela Bibit dan Chandra ketika menjadi tersangka di Bareskrim Mabes Polri.
Amien yang kini menjabat sebagai Senior Operations Officer di World Bank Jakarta, tak mau menyebut banyak-banyak siapa saja calon yang menurutnya lebih tepat menduduki kursi panas di KPK. Menurut dia, semua pendaftar sebenarnya memiliki kesempatan yang sama untuk maju. Tinggal tugas Pansel selanjutnya untuk menentukan yang terbaik dari calon-calon yang baik itu.
"Saya yakin dengan proses seleksi yang terbuka, lalu anggota pansel yang bagus-bagus juga, akan melakukan penilaian secara keseluruhan, saya ada keyakinan, pansel akan menghasilan pilihan yang terbaik, orang-orang yang tepat," ujar mantan Kepala Sub Direktorat Pengawasan Khusus Kelancaran Pembangunan pada Deputi Bidang Pengawasan Khusus Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) itu.
Amien yang juga pernah menjabat Ketua Badan Pelaksana Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI) itu menambahkan, begitu juga dengan pendaftar dari Kepolisian dan Kejaksaan, menurut dia harus diberi kesempatan yang sama. Citra dua lembaga penegak hukum yang masih seringkali negatif di mata masyarakat, menurut dia tidak bisa dijadikan landasan untuk menyamaratakan semua anggota instansi tersebut.
"Ya kan ada saja jaksa seperti Pak Antasari (Antasari Azhar, mantan Ketua KPK) tapi banyak juga yang baik, begitu juga di Kepolisian. Kita tidak bisa menyamakan begitu saja semuanya," pungkas Amien.
Selain tokoh dari luar, seperti Yunus Husein, pengacara Bambang Widjojanto dan Mahendradata, bursa pendaftaran calon Pimpinan KPK tahun ini juga banyak dari internal KPK sendiri, selain Chandra M Hamzah, ada juga Deputi Penindakan KPK, Ade Rahardja yang berasal dari Kepolisian, Juru Bicara KPK, Johan Budi SP, sampai Penasehat KPK, Abdullah Hehamahua dan lainnya

Tidak ada komentar: