Danu Damarjati - detikNews
Jakarta - Perubahan UU MD3 yang memuat perubahan tata
cara pemilihan Ketua DPR telah disahkan lewat rapat paripurna yang
dipimpin Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso. Dengan demikian, PDIP
sebagai partai pemenang Pileg 2014 tak akan otomatis menempati kursi
Ketua DPR.
Usai memutuskan rapat yang diwarnai walk out PDIP,
Hanura, dan PKB ini, Priyo Budi Santoso menyatakan hasil ini merupakan
langkah kemenangan pertama Koalisi Merah Putih pendukung
capres-cawapares Prabowo-Hatta.
"Ini bisa saja dipahami langkah
pertama untuk menuju pemenangan Prabowo-Hatta, bisa saja dipahami
seperti itu. Tapi kami mencoba tidak terlampau mengaitkan dengan Pilpres
besok hari," kata politisi Partai Golkar ini di Gedung DPR, Senayan,
Jakarta, Selasa (8/7/2014).
Priyo tak memungkiri, pendukung
revisi UU MD3 adalah partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih
pendukung Prabowo-Hatta. Sedangkan yang walk out menolak revisi UU MD3
adalah dari partai koalisi pendukung Jokowi-JK.
"Tetapi kalau ini
dilihat sebagai langkah awal konsolidasi koalisi Merah Putih, nyatanya
tadi aklamasi sepakat memilih opsi ketiga," kata Priyo.
Opsi
ketiga yang dimaksud Priyo adalah opsi yang disepakati dalam rapat
tersebut. Nantinya, anggota DPR akan memilih sendiri pimpinan mereka
lewat paket pimpinan DPR yang diajukan. Paket tersebut berisi Ketua DPR
dan empat Wakil Ketua DPR.
Namun demikian, Priyo menyatakan
kemenangan aspirasi dari partai-partai Koalisi Merah Putih malam ini
bukan merupakan langkah menjegal partai pendukung Jokowi, khususnya
PDIP.
"Tidak, ini peristiwa politik biasa. Mekanisme ini persis
dengan dua periode lalu (Pimpinan DPR dipilih oleh anggotanya)," kata
Priyo.
Apakah sudah ada rencana nama calon Ketua DPR? Atau bahkan Priyo sendiri akan maju menjadi kandidatnya?
"Belum diputuskan," jawab Priyo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar