BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Kamis, 09 Oktober 2014

Ternyata, Pernyataan “Timor Leste Ingin Bergabung dengan Indonesia” Disalahartikan

Laporan: Teguh Santosa

RMOL. Dalam dua hari terakhir sebagian publik Indonesia dikagetkan dengan berita yang mengatakan bahwa Perdana Menteri yang juga mantan Presiden Timor Leste, Xanana Gusmao, ingin Timor Leste kembali bergabung dengan Indonesia.

Pernyataan itu disampaikan Xanana saat menghadiri peringatan HUT TNI di Surabaya hari Selasa (7/10).

Pemimpin Redaksi Tempo Semanal, Jose Antonio Belo, yang juga merupakan sahabat Xanana sejak lama memastikan bahwa pernyataan Xanana itu memiliki maksud yang lain, yang ketika didengarkan tanpa memahami konteks pembicaraan bisa diartikan berbeda.

“Menurut apa yang selalu diinginkan Xanana adalah dia  mau mengangkat Indonesia di forum internasional dan di Dili semua pemimpin mau Indonesia jadi pemimpin baru di dunia,” ujar Jose dalam pembicaraan dengan redaksi beberapa saat lalu.

Dia juga mengatakan, tidak ada polemik di Dili berkaitan dengan pemberitaan itu karena media massa dan publik di Timor Leste telah memahami maksud Xanana.

“Saya bisa mengerti pernyataan Xanana tentang bergabung kembali dengan Indonesia tersebut dalam konteks yang lebih besar yaitu regional dan internasional. Bukan dalam konteks bergabung untuk integrasi kembali sebagai sebuah propinsi NKRI,” masih kata Jose.

Dia mengatakan, ketika Presiden SBY berkunjung ke Dili bulan Agustus lalu, Presiden Timor Leste Taur Matan Ruak dan Perdana Menteri Xanana Gusmao mengusulkan agar SBY menjadi envoy bersama mantan Presiden Ramos Horta untuk membantu penyelesaian masalah-masalah di negara yang sedang mengalami krisis politik.

“Mereka mau mengunakan pengalaman Timor Leste dan Republik Indonesia untuk kasus di Timur Tengah. Karena Indonesia adalah negara muslim terbesar yang bisa diterima di Palestina, Irak dan lain-lain,” masih jelas Jose.

Pada suatu kesempatan, Jose melanjutkan, “Xanana mengatakan Timor Leste harus bergabung dengan Indonesia untuk membantu penyelesaian krisis dan peperangan di dunia termasuk ISIS.” [guh]

Tidak ada komentar: