Rina Atriana - detikNews
Jakarta
Insiden penganiayaan yang dilakukan aparat TNI AU terhadap wartawan
Riau Pos menimbulkan pertanyaan publik. Pengamat militer, Wawan Purwanto
mengatakan, TNI AU harus memberi keterangan apakah lokasi tersebut
terbuka untuk umum atau tidak, berikut apa alasannya.
"Memang
kadang-kadang ada jalur-jalur yang mereka pahami apakah memang ini
rahasia dan terbatas, atau terbuka untuk umum, itu hanya mereka yang
tau. Jika sudah ada identifikasi, nanti akan terungkap apakah area itu
memang terbuka untuk umum atau tidak," kata Wawan, saat berbincang
dengan detikcom, Rabu (17/10/2012).
Menurut Wawan, kejadian
tersebut dapat mengurangi salah satu komponen pengamanan tanah air,
khususnya melalui udara. Meskipun kita tahu bahwa saat ini TNI sedang
memperkuat Alutsista-nya.
"Kita tunggu saja, karena mereka lah
yang akan menentukan apakah itu masuk daerah terlarang atau tidak.
Apalagi namanya sistem pertahanan udara, tidak boleh semua orang tahu.
Jika ada kebocoran mengenai pertahanan, lawan-lawan bisa tahu,
dikhawatirkan ada ekspansi militer," lanjut Wawan.
Seperti
diketahui, pesawat Hawk 200 jatuh di kompleks Perumahan Pandau Permai,
Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, Selasa (16/10/2012). Pilot single
yang mengemudikan pesawat tersebut selamat. Menurut kesaksian warga,
sang pilot berhasil melakukan aksi penyelamatan diri sebelum pesawat
jatuh dan akhirnya terbakar.
"Sebelum terdengar ledakan, ada yang
terjun payung. Sepertinya sih itu pilotnya," kata Wahyudi kepada
detikcom, Selasa (16/10/2012).
Sebelumnya, Selasa (16/10),
Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) TNI AU Pekanbaru Kolonel (Pnb) Bowo
Budiarto menjelaskan bahwa di lapangan dapat saja terjadi miskomunikasi.
Wartawan juga mestinya bisa saling menjaga, karena kondisi di lapangan
seperti itu.
"Anggota sama sekali tidak bermaksud bertindak
kasar. Namun demikian, saya minta maaf sebesar-besarnya," kata Bowo, di
Lanud Pekanbaru.
Bowo juga menjelaskan, TNI memang harus
mengamankan lokasi. Jika kecelakaan tersebut melibatkan pesawat
komersiil, maka prosedurnya berbeda. Namun karena yang kecelakaan adalah
pesawat tempur, maka TKP harus steril.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar