Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
Jakarta - Hikmah Fitriatul Umum menghembuskan nafas
terakhirnya di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Bayi berusia 1
tahun 3 bulan ini meninggal karena mengalami infeksi paru-paru dan gizi
buruk.
Pantuan detikcom, Selasa (26/2/2013), seorang pria
menggendong bayi yang sudah terbalut kain kafan dalam mobil AVP warna
silver. Dalam kain kafan itu terbujur kaku jasad Hikmah.
Tidak
diketahui siapa pria yang menggendong Hikmah. Pria itu hanya diam ketika
ditanya wartawan. Rencananya Hikmah terlebih dahulu akan dibawa ke
Rawasari, Jakarta Timur.
Parjo, ayah Hikmah ingin memakamkan
bayinya di samping makam ibunya di Pemalang, Jawa Tengah. "Rencana di
makam samping ibunya di Pemalang, Jawa Tengah," ujar Parjo di RSCM,
Jakarta Pusat.
Sementara itu, Nora pengajar anak pemulung di
Rawasari dan pendamping bayi Hikmah menyanyangkan pelayanan rumah sakit
yang tidak maksimal. "Kalau di UGD kita seperti self service," terangya.
Menurut Nora, bagian pengurusan pengantaran jenazah meminta biaya Rp 2 juta untuk mengantarkan Hikmah ke Pemalang.
Bayi
Hikmah masuk ke RSCM pada 12 Februari 2013. Selama 2 minggu Hikmah
dirawat di ruang rawat inap bukan ruang perawatan khusus neonatal
intensive care unit (NICU).
Ketika kondisi Hikmah memburuk, pihak
rumah sakit menyarankan agar Hikmah dipindahkan ke NICU. Namun sayang,
nyawa Hikmah tak lagi tertolong.
"Mengembuskan napas terakhir tadi pagi pukul 09.00 WIB. Dokter bilang gagal napas," terangnya.
Pihak
RSCM saat dikonfirmasi mengenai perawatan bayi Hikmah, belum memberi
penjelasan. Kepala Badan Pemasaran dan Humas RSCM, Sulastin hanya
menerangkan masuknya pasien Hikmah.
"Hikmah masuk tanggal 12
Februari pukul 23.00 WIB di IGD, tanggal 16 Februari pukul 00.15 WIB
masuk rawat inap. Pasien meninggal dunia hari ini pukul 09.10 WIB.
Saat
didesak wartawan mengenai klarifikasi pelayanan RSCM terhadap Hikmah,
Sulastin meminta pewarta datang esok hari. "Nanti ada direktur, silakan
tanya saja semuanya," ujar Sulastin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar