Nograhany Widhi K - detikNews
Jakarta - Kini anak-anak termasuk kelompok yang rentan
menjadi korban pemerkosaan. Terutama yang pelakunya adalah orang
terdekat, bahkan keluarga kandung. Bagaimana cara mengajarkan
kewaspadaan anak agar terhindar dari tindak pemerkosaan?
"Kuncinya
pendidikan seks untuk anak. Jangan diartikan mengajari hubungan
seksual, tetapi menanamkan kesadaran body integrity," kata psikolog
forensik Reza Indragiri Amriel ketika berbincang dengan detikcom, Kamis
(21/2/2013).
Kesadaran body integrity yang dimaksud Reza, adalah
memberikan pengertian pada anak untuk menjaga keutuhan properti tubuh.
Ajari anak agar jangan membiarkan tubuhnya disentuh oleh orang lain.
"Tubuh
tidak semestinya dijamah dan dipertontonkan pada siapapun, apalagi pada
pihak-pihak yang tidak dikenal. Ajarkan kewaspadaan pada pihak-pihak
tertentu, bila ada yang masuk ke wilayah privat tubuhnya dengan
cara-cara yang tak semestinya, anak langsung memiliki kesiapan lebih
tepat. Seperti menghindar, menjerit, menolak," jelas Reza.
Hal
ini harus dilakukan anak kalau tidak punya cukup keberanian untuk
melapor. Atau dalam Islam, misalnya, anak yang sudah akil baligh,
tidurnya harus dipisah. Sayangnya di Indonesia kesadaran body integrity
ini kadang justru dirusak oleh orang tua sendiri.
"Misalnya,
kalau anak ingin buang air di perjalanan, terkadang malah disuruh pipis
di kebun orang. Ini kan malah merusak body integrity-nya. Tubuh
merupakan wilayah privat yang tidak semestinya dijamah dan
dipertontonkan," jelas Reza.
Peran para guru di sekolah juga
sangat penting. Mereka hendaknya memperhatikan perubahan perilaku pada
anak didiknya. Termasuk bila terjadi penurunan nilai akademis, tak serta
merta disebabkan oleh hal akademis pula, bisa jadi anak mengalami
masalah psikis di rumah.
"Manifestasi trauma akan tampak di
sekolah, ada perubahan perilaku anak. Dari yang tadinya suka bergaul
jadi menyendiri. Dari yang tadinya suka jajan menjadi tidak mau makan
sama sekali. Dari yang tadinya konsentrasi menjadi gampang melamun.
Prestasi tadinya bagus menjadi anjlok," jelas Reza.
Observasi
guru sangat membantu mengungkap kasus pemerkosaan inses ini. Diharapkan
bila mengetahui, pihak sekolah bisa membantu melaporkan ke pihak yang
berwenang.
"Sekolah berwenang, tidak bisa menghindar dengan
alasan oh ini urusan keluarga mereka. Tidak bisa. Ini kan perilaku
sosial yang bisa dikenai sanksi secara legal dan bisa diperkarakan.
Sekolah seharusnya membantu," imbau Reza.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar